Lagi, Panwascam di Brebes Meninggal karena Kelelahan

Penghitungan Surat Suara Pemilu 2019
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA – Abdul Ghofur (34 tahun), seorang Komisioner Panwaslu Kecamatan di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, meninggal dunia akibat kelelahan setelah pemungutan suara Pemilu 2019. Ia meninggal dunia setelah dilarikan ke rumah sakit pada Senin, 22 April 2019.

Bawaslu: 30 Petugas Pengawas Pemilu Meninggal sejak Pencoblosan

"Kami selaku Bawaslu Jateng turut berduka cita sedalam-dalamnya atas meninggalnya rekan kami Panwascam di Brebes," kata Koordinator Humas dan Hubungan Antarlembaga Bawaslu Jateng, Roviudin, Selasa, 23 April 2019.

Rovi menceritakan, pada Sabtu, 20 April, Abdul masih mengikuti kegiatan perekapan suara di tingkat PPK. Pengakuan dari rekan Panwas Kecamatan Brebes, saat itu yang bersangkutan sudah mengeluh kelelahan.

Unik! Distribusi Logistik Pemilu di Ponorogo Pakai Reog dan Kuda

Pada hari Minggu lalu almarhum sempat istirahat di rumah dan mengajar di sekolah pada hari Senin. Menurut keluarga, saat itu almarhum tiba-tiba diantar pulang oleh guru-guru karena mendadak sakit, sehingga dibawa ke RS Mitra Keluarga Tegal. 

"Sekitar pukul 22.30 WIB almarhum dirujuk ke RS Siaga Medika Pemalang dan meninggal pukul 23.45 WIB. Menurut dokter yang menangani, almarhum ada masalah di jantung," katanya.

Ada 1.972 Surat Suara di Malaysia yang Tercoblos Pihak Tak Berwenang

Badan Pengawas Pemilu Jawa Tengah mencatat jumlah jajarannya yang mengalami musibah saat bertugas dalam pengawasan Pemilu 2019 mencapai 93 orang. Dari jumlah itu dua orang dinyatakan meninggal dunia.

Meninggalnya Abdul Ghofur menambah jumlah catatan pengawas Pemilu yang terkena musibah usai pencoblosan. Sebelumnya ada dua orang pengawas pemilu di Jawa Tengah yang meninggal dunia. 

Keduanya bernama Muchtarom, seorang pengawas TPS 8 Desa Kalisemo Kecamatan Loano Kabupaten Purworejo dan Suroso, seorang pengawas pemilu tingkat desa di Desa Wironangan Kecamatan Gatak Kabupaten Sukoharjo. Sementara jumlah petugasnya yang mengalami musibah hingga dirawat di rumah sakit mencapai nyaris 100 orang. 

Dengan rincian masing-masing akibat menderita sakit sehingga harus dirawat inap sebanyak 17 orang dan sakit tapi hanya rawat jalan sebanyak 49 orang. Sementara pengawas Pemilu yang  mengalami musibah kecelakaan dan harus dirawat jalan sebanyak 2 orang serta mengalami kecelakaan sehingga harus dirawat inap sebanyak 23 orang. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya