Brimob Daerah Ditarik ke Ibu Kota, Polri: Kekuatan Jakarta Tak Cukup

Anggota Brimob Polri
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

VIVA – Polisi menegaskan penarikan personel Brimob dari polda luar daerah ke Ibu Kota, bukan karena Jakarta statusnya siaga satu. Hal itu dijelaskan semata-mata, karena semua kegiatan pascaPemilu 2019, ada di KPU Pusat yang berada di Jakarta. 

Rumah di Bangkalan Hancur Usai Petasan Meledak, AKP Heru: Diduga Ada Bahan Mercon Sebanyak 1 Kg

Alhasil, guna mengamankan seluruh rangkaian kegiatan tahapan Pemilu itu penebalan dilakukan. 

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigadir Jenderal Polisi Dedi Prasetyo mengatakan, pada proses pentahapan Pemilu di Jakarta, tak mungkin hanya mengandalkan kekuatan yang ada di sini.

Ending Bentrok TNI AL dan Brimob di Sorong, Israel Rugi Rp 16,3 T Tahan Serangan Iran

"Jadi, pada saat tahapan inti Pemilu, penetapan hasil hingga pelantikan kalau mengandalkan kekuatan di Jakarta, tidak cukup dan untuk memastikan itu, Polri dan TNI menjamin keamanannya," kata Dedi di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu 24 April 2019.

Menurut Dedi, status siaga satu sudah tak berlaku sejak Jumat minggu lalu. Saat ini, fokus Polri dan TNI memastikan, agar kondisi Jakarta, aman dan tak ada gangguan pascapemungutan suara.

Dave Laksono: Bentrok TNI AL vs Brimob Polda Papua Barat Harus Diselidiki Sampai Tuntas

"Kita antisipasi potensi yang terjadi dan kita harus tetap mengantisipasi hal yang terjadi," katanya.

Namun, Dedi tak menjelaskan secara rinci berapa anggota Brimob yang ditarik ke Jakarta. Ia juga enggan menjelaskan, anggota tersebut akan ditempatkan di wilayah mana.

"Jumlahnya, saya tidak pernah disebutkan. Kenapa, kita tidak boleh sebutkan ini bisa berbahaya. Kondisi Jakarta harus aman, karena Jakarta barometer nasional," ujarnya. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya