Pemprov Sumbar Klarifikasi atas Penyataan Gubernur soal Dianaktirikan

Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno.
Sumber :
  • VIVA/Andri Mardiansyah (Padang)

VIVA – Biro Humas dan Sekretariat Daerah Provinsi Sumatera Barat meluruskan pemberitaan yang viral sejak beberapa hari lalu usai Pemilu 17 April 2019. Disebutkan Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno, meminta agar Presiden Joko Widodo jangan menganaktirikan daerahnya karena tak mendukung Jokowi.

AROPI: Dibanding Musim Pemilu 2019, Tingkat Kepercayaan Terhadap Lembaga Survei Naik 7,6%

Pemberitaan itu cukup mencuri perhatian publik. Publik menilai kekhawatiran yang diisyaratkan oleh Irwan Prayitno karena perolehan suara capres Jokowi kalah telak dari Prabowo Subianto di Sumatera Barat.

Meski Jokowi-Ma’aruf Amin didukung oleh 12 Kepala daerah, Jokowi kalah telak dari Prabowo. Bahkan perolehan suara Jokowi di Ranah Minang merosot tajam jika dibandingkan dengan Pilpres 2014.

Cerita Prabowo Subianto Bisa Bersatu Dengan Muzakir Manaf, Tokoh GAM yang Dulu Dia Cari

Melalui keterangan resminya, Kepala Biro Humas Setda Provinsi Sumatera Barat, Jasman Rizal menjelaskan, kalau, Gubernur Irwan Prayitno tidak pernah menyatakan secara langsung kalimat “jangan anaktirikan daerah yang tidak mendukung presiden terpilih”.

Menurut Jasman, saat selesai memberikan hak suaranya di TPS 10 Gubernur Irwan Prayitno diwawancarai oleh puluhan wartawan. Dalam sesi wawancara itu, Gubernur Sumbar menyampaikan berbagai hal terkait Pemilu. Di antaranya, imbauan dan harapan. Namun tidak ada menyebutkan kalimat soal anak tiri.

Pengamat Sebut Anies Politisasi Korban Tewas Pemilu 2019 untuk Kampanye

“Selesai wawancara, dalam kelakar lepas, salah seorang wartawan bertanya ke Gubernur. Pak Gub, kira-kira ada tidak nantinya anak tiri dan anak kandung oleh Presiden terpilih jika seandainya suatu daerah suaranya kalah?" 

"Mendengar pertanyaan itu sambil tersenyum Gubernur menjawab 'Tidak mungkinlah. Presiden itu kan Pemimpin seluruh bangsa. Tidak ada istilah anak tiri dan anak kandung. Presiden itu negarawan. Siapapun jadi Presiden tidak mungkin seperti itu',” ujar Jasman Rizal, Rabu 24 April 2019.
 

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian.

Pemilu 2024 Lebih Teduh Dibanding 2019

Pelaksanaan Pemilu 2024, yang rekapitulasi suara tuntas dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum, KPU pada Rabu malam, 20 Maret 2024, dinilai sangat kondusif. Dibanding 2019.

img_title
VIVA.co.id
21 Maret 2024