Tim Geologi Pantau Lubang Raksasa di Sukabumi

Tim ahli dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMG).
Sumber :
  • Rizki Gustana

VIVA – Tim ahli dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMG), mendatangi lokasi lubang raksasa yang kembali muncul di area persawahan milik warga, di Kampung Legoknyenang, RT 5 RW 2, Desa Sukamaju, Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Menelisik Lubang Raksasa di Samudra Hindia

Dari pengamatan awal, dipastikan penyebab terjadinya lubang besar itu hampir sama dengan kejadian terbentuknya lubang besar pada September 2018. Seperti diketahui, lokasi lubang kali ini memang tidak jauh dari lokasi terdahulu. Namun, diameter dan lebarnya lebih besar dengan kedalaman mencapai 12 meter.

Kepala Sub Bidang Mitigasi Gerakan Tanah Wilayah Barat Sumaryono mengatakan, lokasi terbentuknya lubang raksasa itu masih satu jalur dengan yang sebelumnya. Jalur yang dimaksud adalah aliran air yang berada di bawah lubang tersebut.

Viral Pria Gali Lubang 40 Meter Gegara Mimpi Ada Emas, Hal Tragis Ini Malah Terjadi

Lubang raksasa di Kampung Legoknyenang di Kecamatan Kadudampit, Sukabumi, Jabar.

"Tanah itu saluran air (sungai) di bawah. Sama saja kayak yang kemarin. Masih jalur yang sama. Bukan karena lubang karst, bukan. Karena ada saluran lama saja," kata Sumaryono, Minggu 28 April 2019.

Hutan Purba Ditemukan Tersembunyi di Balik Lubang Raksasa

Lubang raksasa itu terbentuk akibat lapisan tanah tergerus karena debit air di bawah tanah yang meningkat akibat curah hujan tinggi di Sukabumi. Mengingat lokasi lubang baru ini masih di area sawah yang sama dengan lubang terdahulu.

Sekadar diketahui, pada September 2018, lubang besar muncul diakibatkan adanya gua aliran air yang berada di dalam tanah atau di bawah persawahan tersebut. 

Terkait suara gemuruh yang ditakutkan masyarakat, dia menjelaskan gemuruh yang terjadi saat lubang itu terbentuk merupakan hal wajar. Tanah ambles biasanya menimbulkan suara gemuruh. Akan tetapi warga diminta tetap waspada karena curah hujan sekarang sangat ekstream. Dikhawatirkan terjadi pelebaran tanah patahan yang menyebar hingga ke pemukiman warga.

Laporan: Rizki Gustana / tvOne Sukabumi

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya