Asal-usul Anarko Sang Penganjur Sabotase-Boikot dalam Rusuh Hari Buruh

Demo Hari Buruh di Jakarta
Demo Hari Buruh di Jakarta
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

Anarkisme ala Bakunin tak sintas (survive) sebagai gerakan politik, kalah dengan Marxisme. Tetapi anarkisme dianggap cukup memengaruhi satu bentuk lain sosialisme yang menjadi pesaing kuat Marxisme di beberapa negara Latin, terutama di Perancis dan Spanyol, yaitu sindikalisme.

Romo Magnis, sapaan akrab Franz Magnis Suseno, dalam Pemikiran Karl Marx, menyebut sindikalisme sebagai aliran paling radikal gerakan buruh sebelum Perang Dunia I. Meski merupakan sempalan atau varian anarkisme, gerakan sindikalisme dapat dianggap sebagai perkawinan silang antara Marxisme dan anarkisme. Benderanya hitam-merah, campuran dari bendera hitam kaum anarkis dan bendera merah kaum Marxis.

Aksi corat coret buruh saat perayaan May Day di Jakarta.

"Sindikalisme," tulisnya, "memakai prinsip 'aksi langsung': melalui pemboikotan, sabotase, pemberontakan, dan pemogokan umum; ia hendak memasukkan perjuangan kelas langsung ke dalam bidang ekonomi."

"Sindikalisme, setia pada akar-akarnya yang anarkistik (dan karena itu juga disebut 'anarko-sindikalisme') menolak adanya negara dan, karena itu, juga tidak menyetujui perjuangan kaum sosialis di dalam parlemen melalui sebuah partai buruh."

Marxisme dan sindikalisme pada dasarnya sama-sama menolak negara. Tetapi, bagi Marxisme, selama negara masih ada, dia harus difungsikan sebagai negara sosialis dengan peran nasionalisasi industri. Sindikalisme, karena membenci segala bentuk negara, menolak sosialisme negara.

Halaman Selanjutnya
img_title