Hilang 15 Hari, Kades di Manggarai NTT Ditemukan Tewas di Dalam Gua

Kades Manggarai, NTT ditemukan tewas.
Sumber :
  • Jo Kenaru/ Manggarai-NTT

VIVA – Eduardus Talus, Kepala Desa Terong, Kecamatan Satar Mese Barat Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur, yang hilang dua pekan lalu akhirnya ditemukan tak bernyawa. Dia ditemukan telah membusuk di sebuah gua di tengah hutan.

Geger Temuan Mayat Pria Mengambang di Kolong Tol Ancol, Begini Kecurigaan Polisi

Jasad Kades berusia 51 tahun itu ditemukan oleh seorang warga bernama Philipus Harum (57) yang tengah memburu tupai, Senin sore sekira pukul 15.00 WITA. Keberadaan almarhum diketahui setelah anjing yang dibawa Philipus menggonggong terus menerus persis di titik jasad Eduardus berada.

Setelah menerima kabar penemuan mayat, polisi dari Polsek Satar Mese dan Polres Manggarai tiba di lokasi kejadian pada Senin malam 6 Mei 2019 dan langsung melakukan olah tempat kejadian. Korban ditemukan dengan posisi tertelungkup di dalam genangan air di sebuah kali mati depan mulut gua.

Penjual Kopi Temukan Jasad Wanita Tanpa Kepala di Tangerang

Pantauan VIVA saat olah Tempat Kejadian Perkara, almarhum mengenakan kemeja batik pada bagian dalam, lalu sweater dan jaket dari luar serta memakai celana pendek warna hitam.

Proses olah tempat kejadian dipimpin Kapolsek Satar Mese Inspektur Polisi Satu ( Iptu) Gabriel Taek serta melibatkan dokter dan petugas Puskesmas Satar Mese Barat. Di lokasi kejadian, polisi menemukan sepasang sandal berwarna hijau.

Mayat Wanita Berdaster di Sungai Citanduy Bikin Geger Warga Tasikmalaya

Usai melakukan olah TKP, jenazah itu kemudian dievakuasi melintasi medan yang sulit karena dipenuhi pepohonan hutan komunal Lingko Ntunga dengan penerangan yang minim.

Atas permintaan keluarga, jenazah almarhum langsung dibawa ke rumah duka di kampung Woang Desa Terong. Selain itu tim medis tidak dapat memeriksa jenazah secara detail karena kondisi jenazah telah rusak sehingga polisi tidak dapat menyimpulkan penyebab kematian korban.

“Kami tidak bisa menyimpulkan apa-apa di balik kematian Bapak Kades ini sebab kondisi jenazah telah membusuk. Almarhum diperkirakan meninggal lebih dari 10 hari,” kata Iptu Gabriel Taek saat serah terima jenazah.

Meskipun tidak dapat menyimpulkan musabab kematian Eduardus, namun kepolisian, lanjut Iptu Gabriel, siap menerima laporan dari masyarakat jika menemukan hal-hal mencurigakan.

“Jika besok-besok keluarga ataupun masyarakat menemukan hal-hal mencurigakan bisa disampaikan ke polisi. Kita pasti akan tindaklanjuti. Tapi kalau tidak ada diharapkan untuk jangan berspekulasi,” tandasnya.

Pihak keluarga dalam kesempatan yang sama mengaku pasrah dan menerima kematian almarhum sebagai ajalnya.

“Kalau bapak-bapak dari kepolisian dan dokter bilang begitu, kami sebagai keluarga pasrah. Mungkin sudah takdir almarhum harus meninggal dengan cara seperti ini,” kata Wihelmus perwakilan keluarga.

Kronologi 

Istri almarhum, Rosalia Jemina menuturkan bahwa suaminya itu menghilang sejak 21 April 2019. Rosalia ingat betul, bahwa sebelum pergi misa Paskah (Minggu pagi), ia sempat mengajak suaminya pergi  ke gereja namun suaminya mengaku tidak enak badan.

Rosalia tidak merasakan keanehan pada suaminya ketika ia berangkat ke gereja. Ia hanya menyarankan suaminya supaya istirahat saja jika sedang sakit apalagi almarhum diketahui sebagai penderita diabetes.

Begitu pulang misa, Rosalia lantas mengecek suaminya di kamar tapi tak ada. Ia hanya melihat anaknya yang menderita tunawicara sedang menonton televisi. Dengan menggunakan bahasa isyarat, anak bungsunya itu memberitahukan bahwa ayahnya pergi tapi tidak membawa handphone.

“Tunggu punya tunggu suami saya tidak kunjung pulang bahkan sampai keesokan harinya. Sehingga kami putuskan untuk cari mengerahkan seluruh warga kampung tapi tidak ketemu juga,” tutur Rosalia.

Upaya pencarian lanjut Rosalia bahkan melibatkan orang pintar dengan berbagai ritual namun hasilnya nihil. Namun betapa terkejutnya ia ketika pada Senin sore ia mendapat kabar duka, suaminya ditemukan tewas di dalam hutan.

“Saya memang sudah pasrah,  saya dan anak-anak sudah siap. Dan malam ini suami saya pulang dalam keadaan telah meninggal,” ucap Rosalia sambil menyeka air matanya.

Laporan Jo Kenaru/ Manggarai-NTT

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya