- Anadolu/Mustafa Hassona
VIVA - Palestina baru saja dibombardir melalui udara oleh Israel. Aksi Cepat Tanggap (ACT) pun mengirimkan bantuan logistik ke Palestina sebanyak seribu ton. Bantuan itu bentuk kepedulian terhadap rakyat Palestina yang terus dijajah Israel.
Presiden ACT, Ahyudin, mengatakan peristiwa yang terjadi di Palestina perlu perhatian dunia. Peristiwa yang kini tengah melanda Palestina diharapkan menyadarkan bangsa Indonesia akan semangat konstitusinya, yakni bangsa yang anti penjajahan dan penjajahan di atas dunia haruslah dihapuskan.
"Maka itu kita realisasikan melalui bukti nyata tindakan, yakni kita mengirimkan bantuan logistik pada awal Ramadan ini, Senin, 6 Mei kemarin, sebanyak seribu ton paket makan untuk Palestina," kata Ahyudin di kantornya, Jakarta, Selasa, 7 Mei 2019.
Alasan ACT mengirimkan bantuan logistik pada Palestina, pertama, menyangkut konstitusi yang mana amanahnya menghapuskan penjajahan di atas dunia. Kedua kewajiban moral, yakni Palestinalah negara yang mengakui kemerdekaan Indonesia di saat negara-negara lain diam.
"Lalu alasan agama, yang mana mayoritas bangsa Indonesia umat Islam, sama halnya dengan saudara kita di Palestina yang penduduknya beragama Islam," ujarnya.
Sebagai bangsa Indonesia, ia marah dengan perlakuan Israel terhadap penduduk Palestina yang selalu ditindas, dizalimi dan seolah menjadi tontonan. Parahnya lagi menurutnya dunia seolah tak punya solusi atas hal itu sehingga sudah sepatutnya kemarahan itu diluapkan melalui tindakan nyata berupa pemberian bantuan logistik.
"Maka itu, ACT pede mewakili bangsa Indonesia tampil menyampaikan bantuan ke Palestina. Apalagi, kondisi Palestina tanpa serangan udara (Israel) pun sudah lumpuh sisi kehidupannya, 88 persen warga Palestina bergantung pada uluran tangan negara lain," tegasnya.