Polisi Tetapkan 7 Tersangka Kericuhan di Bawaslu PALI Sumsel

Suasana kericuhan yang terjadi di Bawaslu PALI pada Jumat 3 Mei 2019.
Sumber :
  • VIVA/Sadam Maulana

VIVA – Polisi telah menetapkan tujuh orang sebagai tersangka terkait kericuhan yang terjadi di kantor Bawaslu Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir atau PALI, Sumatera Selatan, pada Jumat 3 Mei 2019. 

Pemilu 2024 Lebih Teduh Dibanding 2019

Ketujuh orang tersebut merupakan massa pendukung calon anggota legislatif yang tidak puas terhadap hasil pemilu, dan meminta pemungutan suara ulang untuk Kecamatan Tanah Abang dan Abab atau di Daerah Pemilihan 3 Kabupaten PALI.

Menurut Kabid Humas Polda Sumatera Selatan, Kombes Pol Supriadi, tujuh orang yang ditetapkan sebagai tersangka merupakan aktor utama di balik aksi anarki massa hingga terjadinya kericuhan.

AROPI: Dibanding Musim Pemilu 2019, Tingkat Kepercayaan Terhadap Lembaga Survei Naik 7,6%

Mereka dijerat Pasal 170 KUHP tentang penganiayaan. Sementara itu, 18 orang lainnya yang juga turut diamankan ketika terjadinya kericuhan, saat ini statusnya masih sebagai saksi.

"Saat terjadi kericuhan di kantor Bawaslu PALI, ada 25 orang diamankan. Namun sekarang sudah ada tujuh yang ditetapkan sebagai tersangka," kata Supriadi di Palembang, Rabu 8 Mei 2019.

Cerita Prabowo Subianto Bisa Bersatu Dengan Muzakir Manaf, Tokoh GAM yang Dulu Dia Cari

Kericuhan yang terjadi di Bawaslu PALI sebelumnya terjadi saat ratusan massa melakukan aksi unjuk rasa. Massa mendatangi Bawaslu guna menuntut dilakukannya pemungutan suara ulang (PSU).

Para pendemo merasa banyak kejanggalan dalam pemilu serentak tahun ini, sehingga harus dilakukan PSU. Namun dalam aksi ini, massa yang berorasi justru tersulut emosi hingga terjadinya ketegangan dengan pihak keamanan.

Massa dan pihak keamanan terlibat adu dorong, dan kericuhan pun tidak terelakkan. Massa yang melempari petugas dengan batu dan kayu mengakibatkan beberapa anggota Polri serta TNI mengalami luka-luka.

"Total ada delapan anggota yang terluka. Walaupun sekarang mereka sudah sehat dan ada yang telah bertugas. Kami berharap ini tidak terulang," ungkap Supriadi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya