Ratusan KPPS Meninggal, Komunitas Dokter Desak Kapolri Lakukan Autopsi

Komunitas Kesehatan Peduli Bangsa.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Adin Rachmani

VIVA – Sejumlah dokter yang tergabung dalam Komunitas Kesehatan Peduli Bangsa menyoroti tragedi ratusan petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang meninggal dunia. Perwakilan komunitas, dr. Bakta mengatakan, meninggalnya ratusan anggota KPPS dinilai menjadi bencana kesehatan nasional.

AROPI: Dibanding Musim Pemilu 2019, Tingkat Kepercayaan Terhadap Lembaga Survei Naik 7,6%

"Sehubungan kejadian banyaknya korban jatuh baik sakit mau pun meninggal dunia yang menimpa anggota KPPS, pengawasan, dan anggota polri, selama proses perhitungan suara maka menyatakan jika hal ini menjadi bencana kesehatan nasional," kata Bakta di kantor pengacara Elza Syarif di Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 9 Mei 2019.

Bakta mengatakan, jika pihaknya menuntut Kapolri Tito Karnavian untuk mengeluarkan surat perintah autopsi jasad para anggota KPPS meninggal dunia. Tak hanya anggota KPPS, namun autopsi ini juga berlaku untuk semua korban yang meninggal dunia dalam proses penghitungan suara di Pemilu 2019.

Cerita Prabowo Subianto Bisa Bersatu Dengan Muzakir Manaf, Tokoh GAM yang Dulu Dia Cari

"Mendesak dan menuntut Kapolri untuk mengeluarkan surat perintah autopsi kepada dokter forensik se Indonesia pada semua korban," tutur Bakta.

Ia juga mengatakan untuk pemerintah membawa kasus ini ke Mahkamah Internasional dan Dewan HAM PBB.

Pengamat Sebut Anies Politisasi Korban Tewas Pemilu 2019 untuk Kampanye

"Kami meminta masalah pemerintah membawa kasus tersebut ke forum Internasional, Mahkamah Internasional dan Dewan HAM PBB," ujarnya.

Berdasarkan data Komisi Pemilihan Umum (KPU) per Sabtu, 4 Mei 2019, jumlah petugas penyelenggara Pemilu 2019 yang meninggal dunia mencapai 554 orang termasuk personel Polri. Adapun jumlah petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang meninggal sebanyak 440 orang. Sementara, petugas yang sakit 3.788 orang. (mus)

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian.

Pemilu 2024 Lebih Teduh Dibanding 2019

Pelaksanaan Pemilu 2024, yang rekapitulasi suara tuntas dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum, KPU pada Rabu malam, 20 Maret 2024, dinilai sangat kondusif. Dibanding 2019.

img_title
VIVA.co.id
21 Maret 2024