Pelni Prediksi Penumpang Mudik Lebaran Naik 3,5 Persen

Ilustrasi Kapal Pelni sedang berlabuh.
Sumber :
  • VIVA/Muhammad Yasir

VIVA – PT. Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) siap melaksanakan angkutan lebaran dengan kapal laut yang akan berlangsung selama satu bulan. 

Satgas COVID-19: Efek Mudik Lebaran Baru Terlihat 2-3 Minggu Lagi

Kepala Kesekretariatan Perusahaan PT Pelni (Persero) Yahya Kuncoro memprediksi, kenaikan penumpang selama mudik lebaran tahun ini sebesar 3,5 persen dibanding realisasi tahun 2018 dari 604.202  menjadi 625.599 pelanggan. 

“Pelni tidak menambah armada, namun akan menambah frekuensi di ruas-ruas prioritas di daerah kantong-kantong penumpang," ujar Yahya Kuncoro di Jakarta, Kamis malam, 16 Mei 2019. 

Lonjakan Kasus COVID-19 Usai Lebaran, Menkes Siapkan Kondisi Terburuk

Untuk itu, ia mengimbau kepada masyarakat untuk mengatur waktu bepergian sesuai dengan ketersediaan tiket pada momen angkutan lebaran 2019. "Harga tiket kita tetap sama tidak ada perubahan sama sekali," katanya. 

Memang, kata dia, sejak awal 2019 banyak masyarakat yang menggunakan jasa kapal Pelni dan memgalami peningkatan dari  852.255 menjadi 1.172.143 pelanggan atau naik rata-rata 38 persen per bulan dibanding tahun lalu. 

Jelang Lebaran, Ini Pesan Gubernur Jabar untuk Pemudik

Ia menuturkan, ruas kantong-kantong penumpang meliputi 3 wilayah pelayanan. Wilayah Barat di antaranya ruas Batam-Belawan, Sampit-Semarang, Sampit-Surabaya, Kumai-Semarang, Kumai-Surabaya, Batam-Tanjung Priok. "Pada wilayah ini, Pelni akan mengoperasikan 6 frekuensi reguler, 21 frekuensi tambahan, totalnya menjadi 27 frekuensi," ujarnya. 

Sedangkan, wilayah tengah terdiri ruas Balikpapan-Surabaya, Makasar-Bima, Tarakan-Parepare, Nunukan-Parepare, Makasar-Labuan Bajo, Baubau-Makasar, Kupang-Lewoleba, Balikpapan-Makasar, Bontang-Awarange, Kupang-Makasar, Makasar-Maumere dan Ambon-Baubau. "Pada ruas ini Pelni mengoperasikan 32 frekuensi reguler, 15 frekuensi tambahan,  totalnya ada 47  keberangkatan," katanya. 

Wilayah timur terdiri ruas Ambon-Bandaneira, Manokwari-Sorong, Jayapura-Biak, Sorong-Manokwari, Manokwari-Biak, Ambon-Tual, dan Biak-Makowari. Pelni mengoperasikan 23 frekuensi reguler, 8 frekuensi tambahan, totalnya menjadi 31 frekuensi keberangkatan. “Dari 3 wilayah ada 61 frekuensi reguler, 44 frekuensi tambahan,  totalnya 105 keberangkatan”, tambah Yahya. 

Pada lebaran tahun 2019 ini, Pelni menyiapkan 26 kapal trayek nusantara dengan 83 pelabuhan singgah melayani 1.239 ruas dengan total kapasitas angkut 33.608 pax atau seat per hari. Pelni juga melayani 46 kapal trayek perintis menyinggahi 305 pelabuhan, 4.620 ruas dengan kapasitas 13.961 pax per hari. 

Ia menambahkan, pergerakan pada arus mudik didominasi dari Kalimantan Port, Sulawesi Port dan Batam-Belawan. Sementara pada arus balik dominan dari Jawa Port terutama Surabaya dan Semarang. 

Urutan 10 besar penumpang tertinggi diprediksi selama arus mudik terdiri cabang Makasar 31.651 penumpa, Balikpapan 23.399, Batam 20.545, Kumai 15.781, Sorong 12.527, Manokwari 11.130, Sampit 10.957, Tanjung Priok 10.483, Jayapura 10.226 dan Tarakan 9.088 pelanggan.

Sedangkan, untuk arus balik tertinggi diprediksi dari cabang Surabaya 32.777, Baubau 26.059, Makasar 24.044, Belawan 16.080, Semarang 15.255, Balikpapan 14.175, Sorong 10.214, Pare-pare 8.594, Batam 8.214 dan Jayapura 7.750 pelanggan. 

“Diprediksi tahun 2019, Makassar masih tetap nomor 1 untuk arus mudik, sedangkan arus baliknya diprediksi dari Surabaya.” (mus)
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya