TNI Beber Tiga Fakta, Bantah Rumor Prajuritnya Keracunan di Surabaya

Kapendam V/Brawijaya Kolonel Infanteri Singgih Pambudi Arinto, Kapolrestabes Surabaya, Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak, dan pejabat RS Soewandhir memberikan keterangan, Jumat, 17 Mei 2019.
Sumber :
  • Kodam V/Brawijaya

VIVA – Kepala Penerangan Kodam V/Brawijaya Kolonel Infantri Singgih Pambudi Arinto menjelaskan hasil pemeriksaan Praka Yudha Agnie, prajurit yang pingsan saat istrahat usai bertugas menjaga kotak suara di Kepolisian Sektor Kenjeran, Surabaya, Jawa Timur, pada Kamis, 16 Mei 2019.

Satgas Yonif 623/BWU TNI AD Gandeng Chef Bobon Gelar Makan Makan Besar di Daerah Rawan Papua

Hasil pemeriksaan secara menyeluruh, tidak ditemukan bukti bahwa Yudha kehilangan kesadaran karena keracunan makanan, seperti kabar simpang-siur yang berkembang di media sosial.

“Beberapa hal fakta di lapangan bahwa yang bersangkutan tidak mungkin mengalami keracunan: pertama, rentang waktu antara (makan) sahur pukul 03.00 pagi dan timbulnya gejala (pingsan) jam sebelas pagi itu jarak waktunya sekitar delapan jam," kata Singgih di RS dr Muhammad Soewandhie Surabaya, pada Jumat, 17 Mei.

Meriahkan Lebaran, KSAD Jenderal Maruli Hadiri Open House di Rumah Dinas Pangkostrad

"Kalau keracunan," menurutnya, "baik karena makanan atau kontak yang lain, tentu reaksinya tidak akan selama itu.”

Kedua, di lokasi Yudha bertugas menjaga kotak suara bersama beberapa prajurit lain, tidak seorang diri, melainkan satu peleton ditugaskan di sana. Semua santap sahur bersama-sama dengan menu makanan yang sama pula. Namun para prajurit yang lain baik-baik saja. "Artinya, kalau keracunan, yang lain pasti mengalami hal sama.”

Panglima TNI Tunjuk Jenderal Berdarah Timor Leste Jadi Danrem 151/Binaiya Ambon, Ini Profilnya

Fakta ketiga, hasil pemeriksaan tim kesehatan Kodam V/Brawijaya pada sisa makanan yang dikonsumsi Yudha saat sahur, tidak ditemukan kandungan racun. “Artinya, tidak ditemukan fakta yang menunjukkan adanya unsur membahayakan pada makanan yang dimakan oleh yang bersangkutan."

"Secara medis," Singgih menegaskan, "nanti akan disampaikan dokter rumah sakit, tapi kami dari Kodam V memastikan bahwa yang bersangkutan sakit murni karena medis.”

Hadir pula dalam konferensi pers itu Kepala Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya Kombes Pol Sandi Nugroho dan Kepala Polres Pelabuhan Tanjung Perak AKBP Antonius Agus Rahmamto. “Kami semua tadi sudah menjenguk yang bersangkutan (Praka Yudha) kondisinya sudah membaik, sudah sadar dan bisa diajak berkomunikasi,” ujarnya.

Praka Yudha Agnie, seorang anggota TNI Angkatan Darat, sebelumnya dilaporkan kehilangan kesadaran usai menjaga kotak suara di Markas Kepolisian Sektor Kenjeran, Kota Surabaya, Kamis, 16 Mei 2019. Dirawat di RS dr Muhammad Soewandhie, Kepolisian menyebutkan Yudha sudah sadar kendati masih dalam perawatan.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Jawa Timur Komisaris Besar Polisi Frans Barung Mangera membenarkan informasi itu. “Dia (Praka Yudha Agnie) memang anggota yang diperbantukan di PPS,” katanya dikonfirmasi VIVA pada Kamis malam.

Barung mengatakan bahwa musabab pendarahan otak yang dialami Yudha sudah dianalisis. “Bukan karena makanan yang dibagikan di Polsek. Seakan-akan karena makanan, itu enggak benar. Saat ini yang bersangkutan juga sudah sadar,” katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya