Ganjar Imbau Warga Jateng Tak Ikut Aksi pada 22 Mei

Ganjar Pranowo Penuhi Panggilan KPK
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Reno Esnir

VIVA – Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengimbau masyarakat tidak ikut dalam aksi demonstrasi pada saat pengumuman hasil Pemilu 2019 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Jakarta pada 22 Mei 2019. Ia juga mengajak warganya tidak terprovokasi atas seruan aksi oleh pihak-pihak tertentu.

Pemilu 2024 Lebih Teduh Dibanding 2019

"Kemarin kita dikumpulkan Pak Mendagri dan menerima arahan dari TNI-Polri. Untuk mengurangi konflik-konflik sosial. Disarankan dari daerah tidak perlu ke Jakarta karena proses sedang berjalan," kata Ganjar, Jumat, 17 Mei 2019.

Momentum 22 Mei, menurut dia, akan lebih baik digunakan masyarakat untuk mengaji dan silaturahmi. Apalagi tanggal tersebut juga bertepatan dengan malam Nuzulul Qur'an atau 17 Ramadan. 

AROPI: Dibanding Musim Pemilu 2019, Tingkat Kepercayaan Terhadap Lembaga Survei Naik 7,6%

"Kita ngaji saja yuk, saya ingin membuat pengajian besar, dan kita ingin libatkan pascapengajian itu kumpul bersama FKUB agar semua bisa berkumpul dengan riang gembira," katanya.

Ganjar mengajak masyarakat mendengarkan hasil akhir pengumuman KPU pada 22 Mei nanti di rumah masing-masing. 

Paguyuban Marga Tionghoa Dorong Gunakan Hak Pilih 14 Februari untuk Lahirkan Pemimpin Berkualitas

"Itu (agenda KPU) belum penentuan pemenang lho ya. Baru (pengumuman) hasil akhir belum penetapan," katanya. 

Terkait dengan hasil pemilihan presiden, Ganjar berpendapat jika semua telah dilakukan sesuai prosedur. Mulai dari C1 sampai rekapitulasi hasil penghitungan suara. Menurut Ganjar, saat C1 ditandatangani tidak ada saksi yang menolak, justru malah ada yang tidak punya saksi.

Ketika kemudian sudah berjalan dan melahirkan gejolak di tengahnya, maka harus diikuti dinamikanya. Namun, jalur konstitusional mesti tetap dijaga. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya