Jelang Penetapan KPU, Moeldoko: Tidak Ada Sniper di Jakarta

Kepala Staf Presiden Jenderal (Purn) Moeldoko
Sumber :
  • VIVA/Eduward

VIVA – Kepala Staf Presiden Jenderal TNI (Purn) Moeldoko mengaku sudah mencium gelagat adanya pergerakan massa yang akan mengacaukan saat KPU mengumumkan hasil Pemilu pada 22 Mei mendatang. Ia menyebut, upaya yang sistematis memanfaatkan situasi dalam pengumpulan massa.

Prabowo Kaget Ada Pemuda Ngaku Siap Mati untuknya di Pilpres 2019: Saya Suruh Pulang!

"Ini harus dipahami betul oleh semua pihak. Rencana ini bukan main- main. Sungguhan," kata Moeldoko usai menghadiri buka bersama di Posko Rumah Cemara, Jakarta, Jumat 17 Mei 2019. 

Untuk itu, Moeldoko menyampaikan, masyarakat tidak terprovokasi. Ia juga mengajak, tidak perlu ada berbondong-bondong datang ke Jakarta seperti isu yang belakangan ini disampaikan untuk 'mengepung' KPU. 

Prabowo Cerita Tak sampai Satu Jam Putuskan Terima Ajakan Jokowi Gabung Kabinet

"Tidak perlu berbondong- bondong ke sebuah tempat titik berkumpul yang pada akhirnya digunakan sebagai tempat yang dimanfaatkan oleh kelompok tertentu itu. Semuanya rugi. Semuanya dari kita akan rugi," kata dia. 

Mantan Panglima TNI itu juga mengatakan, ada penggiringan opini seolah-olah kini suasana jelang 22 Mei terjadi ketegangan. Beberapa pesan berantai dan tulisan di media sosial menyebutkan, kata dia, terdapat penembak jitu yang disiapkan di berbagai titik. 

Lembaga Survei yang Hasilnya Akurat dan Kredibel Bakal Jadi Rujukan di Pilpres 2024

"Saya ingin tegaskan, tidak ada sniper. Jadi supaya paham agar tidak digulung jadi berita yang merugikan pemerintah," tuturnya. (mus)

PSMTI Diterima Presiden Jokowi di Istana

Paguyuban Marga Tionghoa Dorong Gunakan Hak Pilih 14 Februari untuk Lahirkan Pemimpin Berkualitas

Jelang pencoblosan Pemilu 2024, pada 14 Februari pekan depan, masyarakat diimbau agar menggunakan hak pilihnya dengan bijak. Untuk bisa memilih pemimpin yang berkualitas.

img_title
VIVA.co.id
6 Februari 2024