Buntut Kerusuhan, Yasonna 'Buang' Semua Pegawai Lapas Langkat

Menteri Hukum dan HAM, Yasonna H Laoly
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

VIVA – Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly meninjau langsung ke Lapas Narkotika Kelas III Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, Sabtu 18 Mei 2019. Pasca kerusuhan, ia menonaktikan seluruh pegawai di Lapas tersebut.

Lapas Tangerang Kebakaran, 81 Narapidana yang Selamat Akan Dipindah

Hal ini, sebagai bentuk kekecewaan terhadap anggotanya, yang dinilai melakukan pelanggaran dan membuat pemicu kerusahan yang terjadi, Kamis siang, 16 Mei 2019, sekitar Pukul 11.30 WIB.

"Hari ini sudah nonaktif. Bukan hanya kalapas, semua yang ada disini. Karena saya sudah dengar (masalah) tadi, (seperti) pungli dan lain lain. Semua diangkat, semua bedol desa," kata Yasonna kepada wartawan.

Yasonna Laoly: Istri Saya Telah Berjuang, Kami Ikhlas

Yasonna menjelaskan sudah tidak layak para petugas itu bertugas di Lapas Narkotika tersebut. Makanya, diambil tindakan untuk menggantikan mereka semuanya. "Ini orang berbahaya kalau dimasukkan ke situ (Lapas). Penyakit," terang Yasonna.

Politisi PDI-P itu juga merespon tuntutan warga binaan sebanyak 21 item. Seluruhnya, terkait dengan fasilitas dan pelayanan di Lapas Langkat. Yasonna berjanji secara bertahap akan menindaklanjuti seluruh tuntutannya.

Capaian Kekayaan IntelektuaI pada PDB, RI di Posisi 3 Dunia

"Soal koperasi yang harus kita buat, soal air dan kita baru ada dua sumur bor. Terus PB-nya(pembebasan bersyarat) kapan dia mulai bebas. Kita sudah punya remisi sistem online hanya ini harus betul-betul diperhatikan, Bu Dirjen pengiriman elektronik dari sini ke Jakarta harus betul-betul online, jangan main antar-antar dan pastikan itu," jelas Yasonna.

Terkait dengan banyaknya napi yang memegang handphone bahkan sempat memvideokan proses kericuhan hingga viral di medsos, Yasonna menyebut sebagai bentuk bobroknya mental petugas Lapas.

"Makanya semua mereka ini (pengurus lapas) dibuang, (perbuatan) itu tidak bisa (ditolerir). Dari dulu kita katakan bersihkan-bersihkan tetapi mental pegawainya sudah begitu, sudah rusak dah. Sekarang harus keras. Dari dulu sudah keras tetapi masih (ada) permasalahan yang berulang ya makanya ini pelajaran," tegasnya.

Ia mengakui terjadi pemukulan terhadap napi oleh petugas. Namun, hal itu dipicu dengan keadaan napi tersebut menyelundupkan narkoba ke dalam lapas tersebut. Tapi, Yasonna tetap akan menindak petugas tersebut.

"Memang itu penemuan narkoba harus ditindaklanjuti itu benar, yang tidak benar adalah perbuatan yang eksesif untuk memaksa siapa saja hingga menyebabkan penganiayaan yang dilihat warga binaan dan menimbulkan emosi yang sangat mendalam," tutur Yasonna.

Kalapas Narkotika Langkat, sebelumnya dijabat oleh Bachtiar Sitepu digantikan oleh M Tavip yang  sebelumnya juga menjabat Kepala Bidang Pembinaan Bimbingan dan Teknologi Informasi Kemenkumham Sumut.

Sedangkan, dari 176 napi melarikan diri dari Lapas Narkotika Langkat. Yang sudah berhasil diamankan kembali sebanyak 113 napi. Sisanya, masih dalam proses pengejaran oleh pihak kepolisian.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya