Quraish Shihab: Aksi 22 Mei Tak Perlu

Cendikiawan muslim Muhammad Quraish Shihab di Jakarta.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Reza Fajri

VIVA – Cendekiawan muslim, Muhammad Quraish Shihab, turut angkat suara mengenai aksi 22 Mei. Quraish berharap aksi tersebut berjalan dengan damai dan tidak menimbulkan perpecahan di masyarakat.

Paguyuban Marga Tionghoa Dorong Gunakan Hak Pilih 14 Februari untuk Lahirkan Pemimpin Berkualitas

"Kita berdoa dan mengharapkan supaya semua berjalan aman, tidak menimbulkan perpecahan, tidak menimbulkan korban," kata Quraish di Istana Wakil Presiden, Jakarta Pusat, Senin 20 Mei 2019.

Meskipun demikian, Quraish menilai, aksi tersebut tidak perlu ada. Dia beralasan, sudah ada tersedia berbagai mekanisme yang ada di dalam peraturan perundang-undangan.

Prof Quraish Shihab Ajak Khatib Jumat Sampaikan Pesan Persaudaraan Manusia

"Sebenarnya hemat saya tidak perlu lagi, karena aspirasinya sudah terdengar dan ada jalan keluar yang disiapkan undang-udang. Jadi tidak perlu lagi," ujar Quraish.

Mantan Menteri Agama itu juga menjelaskan setiap umat Islam harus taat kepada siapa pun yang menjadi pemimpinnya. Meskipun semula tidak sepakat diangkatnya sang pemimpin tersebut.

Prabowo Kaget Ada Pemuda Ngaku Siap Mati untuknya di Pilpres 2019: Saya Suruh Pulang!

"Agama menghendaki taat pada penguasa. Walaupun tidak setuju kepadanya. Harus taat demi mencapai, menciptakan kedamaian," kata Quraish.

Sebelumnya, massa akan mengadakan aksi 22 Mei 2019 yang juga bertepatan dengan rekapitulasi akhir suara hasil Pemilihan Presiden dan Legislatif 2019. Aksi dipusatkan di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU). (ren)

Prof Dr M Quraish Shihab, MA (tengah) di Seminar Persaudaraan Manusia.

Seminar Persaudaraan Manusia, Quraish Shihab Kenang Ucapan Paus Fransiskus

“Persaudaraan Manusia itu bukan sesuatu yang baru dalam ajaran agama-agama. Dua tahun yang lalu ada pertemuan MHM di Bahrain. Ketika itu, Paus Fransiskus hadir."

img_title
VIVA.co.id
26 Februari 2024