Bawa Benda Mirip Molotov, Rombongan Aksi 22 Mei Diperiksa Polda Jatim

Rombongan yang disebut akan pergi ke Jakarta untuk aksi 22 Mei di Polda Jatim.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Nur Faishal (Surabaya)

VIVA – Puluhan orang yang diketahui akan berangkat ke Jakarta untuk ikut aksi Gerakan Nasional Kedaulatan Rakyat, pada 22 Mei nanti dibawa aparat kepolisian ke Markas Kepolisian Daerah Jawa Timur di Jalan A. Yani Surabaya, Senin siang, 20 Mei 2019. 

Ketua Bawaslu Kenang Kantornya Jadi Saksi Kerasnya Politik Identitas hingga Dibom Molotov

Mereka yang menumpangi tiga minibus itu digagalkan ke Jakarta karena diduga membawa benda mirip bom molotov. Hingga Senin malam, mereka masih berada di Polda.

Sebanyak empat botol dan cairan yang diduga akan diracik menjadi molotov disita polisi. Sejumlah orang, termasuk ketua rombongan berinisial A, dimintai keterangan di Gedung Direktorat Reserse Kriminal Umum. 

Bentrok di Sawah Besar Pakai Busur Panah hingga Molotov, 18 Orang Ditangkap

Adapun puluhan orang lainnya menunggu di luar. Berdasarkan keterangan pihak Kepolisian, total jumlah rombongan sebanyak 54 orang.

Pengamatan VIVA di Gedung Ditreskrimum Polda Jatim, Senin malam, hingga pukul 22.00 WIB mereka masih berada di sana. Mereka yang menunggu kebanyakan bersantai-santai di sebuah ruangan yang disediakan polisi. Beberapa duduk-duduk di pinggir lapangan halaman Polda dan ruang tunggu gedung Ditreskrimum.

Detik-detik 2 Kelompok Pemuda Bentrok di Sawah Besar, Pakai Busur Panah hingga Molotov

Tiga minibus yang membawa mereka juga terparkir di halaman gedung Ditreskrimum. Salah satu di antaranya terdapat tulisan Yayasan Al Falah Karang Sokon, Guluk-Guluk, Kabupaten Sumenep, Madura. Namun, kebanyakan dari mereka berasal dari Kabupaten Pamekasan. “Kami dari Pamekasan, itu mobil sewa,” kata Sohib, anggota rombongan.

Sohib mengatakan, ketua rombongannya masih dimintai keterangan oleh polisi. Dia tidak tahu sampai kapan disuruh menunggu di Polda Jatim. Sohib membantah rombongan itu akan pergi ke Jakarta untuk ikut aksi 22 Mei. Kata dia, rombongan akan menjemput seorang kiai ke Bandara Juanda yang datang umrah.

Namun, ketika ditanya apakah kiai yang dijemput datang juga ke Polda, Sohib mengatakan kiainya itu sudah berangkat duluan ke Jakarta. “Sudah di sana berangkat duluan,” ujarnya.

Sebelumnya, Kepala Polda Jatim Inspektur Jenderal Polisi Luki Hermawan mengatakan, rombongan tiga minibus itu dihentikan di Jembatang Suramadu sisi Bangkalan, Madura, menuju arah Surabaya. 

Saat diperiksa, ditemukan sedikitnya empat botol berbau minyak tanah dan benda satu kotak lainnya. Polisi curiga benda yang disita itu adalah bahan molotov.

Rombongan itu, kata Luki, akan berangkat ke Jakarta. Karena ditemukan benda mencurigakan, makanya digagalkan dan dibawa ke Polda Jatim. “Ada empat botol, ada satu kotak lain, masih akan kami lihat. Barang itu tadi, kalau saya lihat, botol yang berbau minyak tanah, semacam bom molotov. Kita akan dalami ini," ujarnya. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya