Sebar Hoax Teror Ajak Ngebom Jakarta, Guru SMA Jadi Tersangka

Guru di Garut yang ajak mengebom Jakarta jadi tersangka
Sumber :
  • VIVA/Diki Hidayat

VIVA – AS, seorang guru salah satu SMA Negeri di Kabupaten Garut Jawa Barat, yang merupakan warga Kampung Jatijajar, Desa Sindangsuka, Kecamaran Cibatu Garut, ditetapkan menjadi tersangka aksi teror.

Awas Hoaks, Ayu Dewi Tegaskan Gak Pernah Jadi MC Peluncuran Jet Pribadi Sandra Dewi dan Harvey Moeis

AS diduga menyebarkan pesan berisi ancaman teror melalui aplikasi media sosial grup WhatsApp.

Kabid Humas, Polda Jabar, Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko didampingi Kapolres Garut, AKBP Budi Satria Wiguna mengatakan, AS ditangkap di rumahnya, Sabtu 18 Mei 2019. Pesan teror tersebut berisi ancaman pengeboman massal di Jakarta pada tanggal 21 sampai 22 Mei 2019.

Nikita Mirzani Ngaku Dapet Kekerasan dari Rizky Irmansyah, Lita Gading: Lapor Jangan Koar-koar

"Penyidik, lalu melakukan penyelidikan hingga penyidikan. Dari pemeriksaan saksi-saksi, didapatkan adanya tindakan pidana dan ditetapkan sebagai tersangka," ujar Trunoyudo di Mapolres Garut, Jabar.

Pesan berisi ancaman teror disebarkan tersangka ke beberapa grup WhatsApp seperti grup PAI, media Islam, sedulur Banten, SGT, dan Indonesia for Palestin. Padahal, sejauh ini aparat Kepolisian sedang gencar melakukan pencegahan penyebaran hoaks.

Amanda Manopo Murka! Gosip Hoaks Tersebar Luas, Keluarga Sampai Tahu

"Penegakan hukum yang dilakukan Kepolisian, merupakan tindakan terakhir. Selama ini, Kepolisian sudah melakukan tindakan preventif untuk mencegah penyebaran hoaks," ungkap Trunoyudo.

Lanjut Trunoyudo, lokasi ancaman pengeboman tersebut diakuinya tak ada lokasi jelas yang dituliskan. Hanya ada keterangan daerah Jakarta, yang menjadi sasaran pengeboman.

"Pelaku mengaku asal menyebarkan informasi yang diterimanya dan kami masih mendalami dari mana pelaku dapat informasi tersebut, " katanya.

Namun, disampaikan Trunoyudo, pelaku secara sadar menyebarkan informasi tersebut. Selain ke grup WhatsApp (WA) informasi itu juga disebarkan tersangka AS ke beberapa kontak pribadinya.

"Kami juga masih terus mendalami dan mengumpulkan data terkait kasus teror tersebut," kata dia. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya