Hendi Sebut Ramadan sebagai Momentum Pemersatu Umat

Hendi saat tarawih keliling di Masjid Al-Mu’tashim.
Sumber :
  • Dok. Pemkot Semarang

Melanjutkan agenda Tarawih Keliling, pada Ramadan hari ke-15, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi beserta jajarannya menyambangi Masjid Al-Mu’tashim, Kelurahan Sumurboto, Kecamatan Banyumanik untuk melaksanakan sholat tarawih bersama warga setempat pada Senin (20/5).

Upayakan Kesejahteraan Petani, Pemkot Semarang Launching Badan Usaha Milik Petani

Mengawali sambutannya, Wali Kota mengatakan bahwa bulan Ramadan merupakan momen yang paling membahagiakan bagi umat muslim. Salah satunya karena Allah SWT akan melipatgandakan semua aktivitas positif yang dilakukan umatnya.

Untuk itu, Hendi, sapaan akrab Wali Kota, mengajak umat muslim di Kota Semarang untuk senantiasa berbuat baik terhadap sesama dan mengurangi hal-hal yang dapat menyinggung atau menyakiti orang lain.

Hari Pertama Kerja, Hendi Temui Menko Luhut Bahas RUU Pengadaan

“Kemarin kita telah melaksanakan pesta demokrasi dan kampanye. Banyak di antara kita yang kemudian putus silaturahmi karena perbedaan pilihan. Bahkan, di media sosial tidak saling menghormati, tidak saling kenal, seolah-olah bukan satu sedulur bangsa Indonesia,” ujarnya.

Menurut Hendi, Ramadan ini adalah momentum yang tepat untuk bersatu kembali sebagai satu bangsa Indonesia dan warga Kota Semarang.

Jalankan Perintah Jokowi, Hendi Buka Layanan Terpadu P3DN di Semarang

“Dengan kita saling memaafkan satu sama lain maka ibadah puasa kali ini hukumnya sah. Kalau dulu saling mengirim hoaks, sekarang jadi saling berkirim kolak atau opor. Saya yakin semakin tinggi habluminallah-nya, otomatis habluminannas juga semakin meningkat,” lanjut Hendi.

Dalam kesempatan tersebut, pihaknya juga menanggapi soal isu kenaikan harga bahan makanan menjelang hari raya Idul Fitri. Menurutnya, Pemerintah telah melakukan operasi pasar terkait harga bahan makanan.

“Jika kemarin ada seorang ibu komplain kok harga bawang putih naik Pak Wali? Dari Dinas Perdagangan telah melakukan dropping 40 ton bawang putih untuk menstabilkan harga,” tuturnya.

Menurutnya, jika masyarakat ‘terprovokasi’ dengan harga yang diberikan pedagang, dalam artian bersedia membeli, tentu harga tidak akan kunjung stabil.

“Seperti halnya teori ekonomi terkait permintaan dan penawaran. Jika harga yang ditawarkan para penjual tidak ada yang meminta, maka agar barang dagangannya laku, penjual akan menurunkan harga,” ujarnya.

Pada malam itu juga, Hendi turut memberikan sejumlah dana bantuan masjid, alat sholat, dan Alquran kepada takmir masjid di Masjid Al-Mu’tashim.

Sementara Ustad Akhmad Khoir, LC dalam tausiahnya menyebutkan bahwa yang menjadi ciri-ciri umat Nabi Muhammad SAW menurut QS. Al-Fath ayat 29 adalah orang-orang yang banyak rukuk dan sujud, seakan-akan menunjukkan bahwa mereka sering melakukan ibadah sholat.

“Melalui acara pada malam hari ini, kita telah melaksanakan sholat yang merupakan cirinya pengikut Nabi Muhammad SAW. Untuk itu, jika kita meneladani beliau, lakukanlah sholat seperti yang Allah peritahkan,” pungkasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya