- VIVA/Eka Permadi
VIVA – Mereka adalah warga korban dari kerusuhan aksi unjuk rasa Gerakan Kedaulatan Rakyat yang berawal di depan kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) sejak Selasa kemarin, 21 Mei 2019.
Pantauan VIVA, mobil ambulans paling awal datang sekitar pukul 9.20 WIB. Hanya berselang beberapa menit, datang lagi mobil ambulans lainnya yang juga membawa korban luka.
Para petugas rumah sakit dan perawat tampak bergegas menangani korban turun dari mobil ambulans. Mereka kemudian dibawa menggunakan tandu dan juga ada yang digotong menggunakan kursi roda.
Direktur Pelayanan Medis RS Budi Kemuliaan, Muhammad Rifki, mengatakan hingga pukul 10.03 WIB, ada sebanyak 32 korban yang diterima untuk dilakukan tindakan medis.
"Ada 32 yang kita terima sejak semalam hingga pukul 10.03 WIB dan 25 pasien sudah pulang," kata Rifki di RS Budi Kemuliaan, Rabu, 22 Mei 2019.
Ia juga membenarkan satu korban meninggal telah dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo untuk dilakukan autopsi. Korban tersebut mengalami luka tembak di bagian bawah leher mendekati dada.
"Ada dua luka tembak lagi. Dan kemungkinan seperti itu (tentu dirawat)," katanya.
Diketahui, korban tewas itu bernama Farhan Syafero (30) beralamat tinggal di Kampung Rawakalong, Kelurahan Grogol, Kota Depok. Dia tertembak semalam di sekitar pasar blok A Tanah Abang. (ase)