Korban Tewas di RS Budi Kemuliaan Kena Tembak di Bawah Leher

Ratusan massa datangi Bawaslu, Polisi pasang Brikade
Sumber :
  • VIVA/Eka Permadi

VIVA – Mereka adalah warga korban dari  kerusuhan aksi unjuk rasa Gerakan Kedaulatan Rakyat yang berawal di depan kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) sejak Selasa kemarin, 21 Mei 2019.

Paguyuban Marga Tionghoa Dorong Gunakan Hak Pilih 14 Februari untuk Lahirkan Pemimpin Berkualitas

Pantauan VIVA, mobil ambulans paling awal datang sekitar pukul 9.20 WIB. Hanya berselang beberapa menit, datang lagi mobil ambulans lainnya yang juga membawa korban luka.

Para petugas rumah sakit dan perawat tampak bergegas menangani korban turun dari mobil ambulans. Mereka kemudian dibawa menggunakan tandu dan juga ada yang digotong menggunakan kursi roda.

Prabowo Kaget Ada Pemuda Ngaku Siap Mati untuknya di Pilpres 2019: Saya Suruh Pulang!

Direktur Pelayanan Medis RS Budi Kemuliaan, Muhammad Rifki.

Direktur Pelayanan Medis RS Budi Kemuliaan, Muhammad Rifki, mengatakan hingga pukul 10.03 WIB, ada sebanyak 32 korban yang diterima untuk dilakukan tindakan medis.

Prabowo Cerita Tak sampai Satu Jam Putuskan Terima Ajakan Jokowi Gabung Kabinet

"Ada 32 yang kita terima sejak semalam hingga pukul 10.03 WIB dan 25 pasien sudah pulang," kata Rifki di RS Budi Kemuliaan, Rabu, 22 Mei 2019.

Ia juga membenarkan satu korban meninggal telah dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo untuk dilakukan autopsi. Korban tersebut mengalami luka tembak di bagian bawah leher mendekati dada.

"Ada dua luka tembak lagi. Dan kemungkinan seperti itu (tentu dirawat)," katanya.  

Diketahui, korban tewas itu bernama Farhan Syafero (30) beralamat tinggal di Kampung Rawakalong, Kelurahan Grogol, Kota Depok. Dia tertembak semalam di sekitar pasar blok A Tanah Abang. (ase)

Suasan di Rumah Sakit Budi Kemulian, Jakarta Pusat.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya