- VIVA/Sherly
VIVA – Dua warga Tangerang, Banten, diketahui menjadi korban kericuhan di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu dini hari, 22 Mei 2019.
Berdasarkan data yang dihimpun VIVA, dua warga itu bernama Yoga Alaska (18 tahun), luka berat di tangan kanan; dan Alamsyah (23 tahun), tewas seketika setelah tertembak di dadanya.
Menurut seorang rekannya, Supandi, keduanya, Yoga dan Alamsyah berangkat menuju Jakarta, pukul sebelas malam, Selasa 21 Mei 2019. Mereka mengaku akan mengikuti aksi damai 22 Mei di depan gedung KPU RI, Jakarta.
Supandi mengaku sebagai anggota Front Pembela Islam (FPI) Kelurahan Poris, Kecamatan Batu Ceper, Kota Tangerang, Banten. Dia bersama empat temannya pergi ke Jakarta, pada Selasa pagi, untuk mengikuti demonstrasi di kantor pusat KPU dan Bawaslu. Unjuk rasa itu berjalan lancar dan tertib, lalu mereka semua pulang.
"Tetapi, saya dapat informasi, dua rekan muda ini ternyata baru berangkat ke Jakarta pada malam hari," katanya kepada VIVA, Rabu 22 Mei 2019.
Menurutnya, kedua korban berangkat bersama-sama menggunakan sepeda motor. Lalu, beristirahat di salah satu masjid di kawasan Tanah Abang. Saat istirahat itulah, menurut keterangan Yoga, tertembak setelah Polisi menghalang massa perusuh.
Yoga, katanya, kini dirawat di Rumah Sakit Umum Kota Tangerang. Sementara itu, jenazah Alamsyah masih disimpan di RS Kramat Jati, Jakarta.
Di rumah kedua korban di Poris Gaga Baru, Batu Ceper, para anggota keluarga korban berkumpul. Keluarga Alamsyah masih mempersiapkan kedatangan jenazah. Namun, tidak terpasang bendera kuning tanda duka cita di sekitar rumah korban, melainkan bendera kalimat tauhid di sana. (asp)