Beredar Video Diduga Aparat Polisi Keroyok Pedemo, Polri Akan Cek

Demo Depan Bawaslu Kembali Bentrok.
Sumber :
  • VIVA/Muhamad Solihin

VIVA - Sebuah video yang memperlihatkan sekelompok aparat yang diduga merupakan personel Kepolisian yang turut menjadi tenaga pengamanan unjuk rasa 21-22 Mei 2019 di Jakarta, beredar di media sosial dan aplikasi percakapan.

Pemilu 2024 Lebih Teduh Dibanding 2019

Dalam salinan video yang dilihat VIVA pada Jumat 24 Mei 2019, aparat yang mengenakan pakaian pengamanan, lengkap dengan rompi, tameng, dan helm, mengeroyok seorang pemuda secara brutal. Mereka memukul, menendang, dan menghantam pemuda itu dengan pentungan, hingga senapan mereka.

Video diunggah oleh akun Twitter @ardi_riau dini hari tadi, pukul 00:17 WIB. Akun Twitter resmi Gerindra, @Gerindra, lantas mengomentarinya.

AROPI: Dibanding Musim Pemilu 2019, Tingkat Kepercayaan Terhadap Lembaga Survei Naik 7,6%

"Mungkin yg ia lakukan memang salah, dgn melawan aparat. Tapi apakah pantas diperlakukan seperti itu? Tanpa diperlakukan seperti itu pun ketika sudah tertangkap pasti akan diproses hukum juga, kan? Binatang saja jika diperlakukan dgn kasar, kita sering protes. Itu manusia lho," cuit @Gerindra.

Kejadian sendiri disebut-sebut berlangsung di halaman Masjid Al-Huda, Jalan Kampung Bali XXXIII, Jakarta Pusat. Alamat itu tak jauh dari kawasan Jalan MH Thamrin, yang menjadi titik utama kerusuhan, di dekat Bawaslu dan Sarinah.

Cerita Prabowo Subianto Bisa Bersatu Dengan Muzakir Manaf, Tokoh GAM yang Dulu Dia Cari

Koordinator Relawan IT BPN Prabowo-Sandi, Mustofa Nahrawardaya, lantas mencuitkan juga tangkapan layar dari video. Ia menyampaikan, sosok pemuda yang dikeroyok polisi adalah Harun (15), warga Duri Kepa, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Mustofa mengemukakan, Harun meninggal dunia Jumat ini.

"Innalillahi-wainnailaihi-raajiuun. Sy dikabari, anak bernama Harun (15) warga Duri Kepa, Kebon Jeruk Jakarta Barat Syahid hari ini. Semoga Almarhum ditempatkan di tempat yg terbaik disisi Allah SWT, Amiiiin YRA," cuit Mustofa di @AkunTofa?.

Dikonfirmasi, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Polisi Dedi Prasetyo mengatakan, sejumlah video kekerasan yang diduga dilakukan polisi terhadap demonstran, sedang diteliti oleh Tim Siber Mabes Polri. Termasuk penganiayaan pada demonstran yang berujung ribut dengan personel TNI.

"Nanti hasilnya kami sampaikan apabila ada data yang jelas dari proses investigasi dari Dit Siber," kata Dedi. 

"Dit Siber akan menganalisa secara komprehensif. Saya belum bisa menyampaikan sebelum ada proses pembuktian penelitian secara ilmiah," Dedi menambahkan.

Sementara itu, penelusuran di RSUD Tarakan, Jakarta Pusat, salah satu RS yang paling banyak menerima korban kerusuhan, tidak menemukan Harun sebagai satu dari 169 korban yang dilarikan ke RS itu.

Harun juga bukan satu dari tiga korban yang dinyatakan tewas. Hingga Jumat ini, korban tewas di RSUD Tarakan tercatat atas nama Adam Nooryan (L/17), warga Jalan Sawah Lio, Jembatan Lima, Tambora; Widianto Rizky Ramadhan (L/19), yang dibawa langsung dari TKP kerusuhan di Petamburan; serta Sandro (L/30), warga Kampung Serpong RT 02 RW 22, Tangerang Selatan, Banten.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya