Ganjar Pranowo Dukung Aparat Tangkap Otak Kerusuhan 22 Mei

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo
Sumber :
  • VIVA/Dwi Royanto

VIVA – Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, bersama 35 bupati wali kota serta seluruh jajaran forum komunikasi pimpinan daerah terkait bersepakat mendukung aparat penegak hukum mengusut dan menangkap aktor intelektual di balik kerusuhan 22-23 Mei 2019.

Pemilu 2024 Lebih Teduh Dibanding 2019

Dukungan itu disampaikan serentak dalam deklarasi bersama di Hotel Patrajasa, Kota Semarang, Jumat, 24 Mei 2019. Sebelum deklarasi, sejumlah elemen membahas persiapan menjelang lebaran Idul Fitri 1440 Hijriah.

Deklarasi bersama dipimpin Gubernur Ganjar yang diikuti oleh jajaran TNI/Polri, Kejaksaan, tokoh agama, tokoh masyarakat serta partai politik. Ada enam pernyataan sikap antara lain; menjaga keutuhan NKRI, menciptakan iklim politik nasional yang kondusif, mengobarkan semangat kebersamaan, mendukung para elite politik untuk bersatu dan mengusut tuntas kerusuhan usai pemilu.

AROPI: Dibanding Musim Pemilu 2019, Tingkat Kepercayaan Terhadap Lembaga Survei Naik 7,6%

"Hari ini kami berkumpul bersama jajaran Forkompimda Jateng, bersama TNI/Polri, tokoh agama, tokoh masyarakat dan partai politik untuk menyatakan sikap. Bahwa Jawa Tengah mendukung upaya-upaya mewujudkan situasi aman, damai dan sejuk pascapemilu di Indonesia," kata Ganjar memulai acara deklarasi.

Terkait Pemilu 2019, Ganjar menerangkan sebenarnya dunia Internasional sudah mengakui bahwa pemilu di Indonesia berjalan lancar. Meskipun rumit, pelaksanaan pemilu berjalan sesuai yang diharapkan.

Cerita Prabowo Subianto Bisa Bersatu Dengan Muzakir Manaf, Tokoh GAM yang Dulu Dia Cari

Menurut Ganjar, ketika KPU mengumumkan peraihan suara terbanyak dalam Pemilu Presiden, dan ada pihak yang akan menempuh jalur ke Mahkamah Konstitusi maka sebenarnya hal itu sudah sesuai konstitusi. Tapi yang cukup disayangkan justru masih muncul aksi-aksi yang menimbulkan kerusuhan.

Ganjar pun menilai jika aksi kerusuhan pada 22-23 Mei itu sengaja didesain oleh aktor intelektual yang disebutnya sebagai Sengkuni. Karena itu ia dan  Forkompimda Jateng mendorong aparat penegak hukum tegas, dengan mengusut dan menangkap provokator dan sengkuni di balik aksi kerusuhan itu. 

"Mudah-mudahan dengan sikap tegas itu, akan memberikan pelajaran bagi semuanya," kata mantan anggota DPR fraksi PDIP itu.

Selain itu, Ganjar juga mengajak seluruh masyarakat agar menahan diri, dan tidak melakukan tindakan anarkis. Semua masyarakat harus menghormati hasil pemilu 2019. Ganjar berharap para elite politik, pimpinan partai politik, tokoh agama dan tokoh masyarakat tidak memberikan pernyataan-pernyataan yang provokatif demi perdamaian bangsa.

"Masyarakat jangan terprovokasi, tidak usah lagi turun ke jalan, kalau turun ke jalan, risiko akan semua menanggungnya. Kami semua turut berdua atas meninggalnya korban kemarin. Kami memohon elite politik di Jakarta bertemu, berpelukan dan berfoto bersama demi situasi nasional yang damai," tuturnya. (kom)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya