- ANTARA FOTO/Muhammad Arif Pribadi
VIVA – Poin nilai Ujian Nasional Berbasis Komputer atau UNBK di tingkat Sekola Menengah Pertama atau sederajat mengalami peningkatan. Rata-rata kenaikannya sebesar 1,67 persen dari semua mata pelajaran yang diujiankan di UNBK.
"Untuk kategori UNBK 2018 dan UNBK 2019, hasilnya sudah murni. Meskipun Bahasa Indonesia naiknya kecil, Bahasa Inggris lumayan kecil di bawah satu poin, Matematika 3,22 poin, IPA 1,7 poin. Dan, rata-rata naik 1,67 persen. Ini dari hasil murni (UNBK) ke murni (UNBK)," kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Totok Suprayitno di Kantor Kemendikbud, Jakarta, Selasa 28 Mei 2019.
Ia menilai, perbandingan hasil antara UNBK dan ujian nasional berbasis kertas dan pensil (UNKP) tidak seimbang. Sebab, ketika dibandingkan tidak menghasilkan perbandingan yang murni.
Karena itu, untuk melihat capaian nilai UNBK tahun ini dibandingkan dengan siswa yang sudah mengikuti UNBK di 2018 lalu.
"Sehingga, ini boleh dikatakan merupakan kenaikan real dari anak-anak sekarang dibandingkan dengan anak SMP pada tahun lalu. Ini SMP negeri ya," ujar Totok.
Meski begitu, ia mencoba membandingkan nilai antara para siswa yang melakukan UNBK pada 2019, dengan siswa yang mengikuti UNKP pada 2018. Hasilnya, terjadi penurunan nilai rata-rata UNBK. Penurunannya adalah 0,72 persen.
"Terjadi selisih antara 443.590 peserta UNBK, yaitu Bahasa Indonesia turun 0,71 poin, Bahasa Inggris turun 2,5 poin, Matematika naik 0,2 poin, IPA naik 0,29 persen, dan rata-rata nilai turun 0,71 persen," kata Totok. (asp)
Tiga Opsi Kemendikbud Soal Kisruh PPDB DKI Jakarta
Kemendikbud sudah bertemu Dinas Pendidikan DKI Jakarta
