Ganjar Optimis Bandara Purbalingga Beroperasi Lebaran Tahun 2020

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menerima Direktur Utama Angkasa Pura II dalam rangka laporan pembangunan Bandara di rumah dinas Puri Gedeh, Semarang, Rabu, 29 Mei 2019.
Sumber :
  • VIVA/Dwi Royanto

VIVA – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo optimistis Bandara Jenderal Soedirman atau Bandara Wirasaba beroperasi paling lambat pada Lebaran tahun 2020. Peletakan batu pertama atau ground breaking bandara di Kabupaten Purbalingga bakal dilakukan Juni 2019.

Mengenal Sosok Jenderal Bintang 5 yang Hanya Ada 3 di Indonesia

Gubernur menyatakan, dengan beroperasinya bandara di selatan Jawa Tengah, pergerakan penumpang bisa mencapai satu juta per tahun. "Harapannya, tahun depan sudah ada pesawat landing di Purbalingga. Rencana pembangunan yang mulanya 16 bulan di-push jadi 12 bulan," kata Ganjar, saat menerima audiensi PT Angkasa Pura II di rumah dinas Puri Gedeh, Semarang, Rabu 29 Mei 2019.

Dengan pembangunan bandara itu, Ganjar menaksir, bukan hanya Purbalingga yang bakal mendapat manfaat, tetapi daerah-daerah lain, seperti Kabupaten Banyumas dan Pemalang. Apalagi, kini sudah ada jalur penghubung antara Purbalingga dengan Pemalang.

Milenial di Surabaya Sebut Ganjar sosok yang Punya Kesamaan dengan Jenderal Soedirman

"Bahkan, Purwokerto ini yang paling siap. Infrastruktur, tata kota, dan sosial serta penunjang lain seperti hotel, Purwokerto paling siap. Tapi Banjarnegara dan Wonosobo pun bakal makin terangkat dengan bandara ini," katanya. 

Bandara Jenderal Besar Soedirman adalah satu dari empat bandara yang menjadi prioritas Ganjar untuk dikembangkan. Begitu Bandara Ahmad Yani selesai, ia mengebut pembangunan Bandara Jenderal Besar Soedirman, berlanjut ke Dewadaru dan bandara Ngloram di Blora. 

KSAD Dinilai Warisi Semangat Jenderal Soedirman

"Saya bermimipinya mengawal pembangunan empat bandara di Jawa Tengah. Kalau ini semua selesai, ekonomi bakal terdongkrak dan kemajuan lainnya akan menyusul," katanya.

Direktur Utama PT Angkasa Pura II, Muhammad Awaludin menargetkan pembangunan bandara selesai dalam 12 bulan. Ia mengaku diberi dua pekerjaan utama dari Menteri BUMN, Rini Soemarno, agar mengebut pembangunan bandara yang bakal jadi andalan warga sekitar Banyumasan itu.

Maka pada 11 Mei, setelah land clearance, kata Awaludin, Rini memesan dua hal agar dilakukan percepatan lahan dan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL).

"Penyediaan lahan dari Pemda. Harganya sudah melambung tinggi. Izin AMDAL, minggu ketiga Juni akan bertemu dengan tim supervisi AMDAL di Pemprov. Untuk dasar induk bandara. Agar semua ideal, jangan sampai ada tuntutan hukum atau tuntutan dari masyarakat, maka AMDAL harus beres. Sidang AMDAL sudah selesai, saat ini tinggal putusan pada Juni mendatang," katanya.

Awaludin memaparkan, kini telah dilakukan pengukuran tanah dan pengosongan lahan, yakni ada lima hektare lahan tebu. Lahan 115 hektare milik TNI AU. Rencananya pada tahap I, Bandara Jenderal Soedirman dapat melayani penerbangan dengan pesawat ATR 72-600 dan sejenisnya. Kapasitas parkir pesawat dirancang untuk tiga unit pesawat ATR 72.

"Untuk pembangunan runway akan dilakukan 1.600 meter sebagai prioritas utama. Juni proses konstruksi. Untuk desain akan dirancang semi modern dan tradisional," katanya. 

Bandara Jenderal Besar Soedirman di Purbalingga bakal memiliki runway atau landasan pacu sepanjang 1.600 meter. Runway sekarang masih berupa rumput sepanjang 850 meter. Panjang runway akan ditambah di tahap kedua hingga 2.500 meter beserta fasilitas-fasilitas pendukung lainnya. (kom)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya