Logo BBC

Idul Fitri, Pengungsi Gempa Palu Bacakan Yasin di Daerah Likuifaksi

Sejumlah penyintas gempa terisak dan saling berpelukan usai ibadah salat Id di Kamp Pengungsian Balaroa, Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (05/06). - Antara Foto/Basri Marzuki
Sejumlah penyintas gempa terisak dan saling berpelukan usai ibadah salat Id di Kamp Pengungsian Balaroa, Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (05/06). - Antara Foto/Basri Marzuki
Sumber :
  • bbc

Para pengungsi gempa dan tsunami Palu yang melanda September lalu merayakan Idul Fitri dengan antara lain dengan membacakan Yasin di Petobo, kawasan yang ambles akibat likuifaksi.

Saat ini masih terdapat kurang lebih 40.000 jiwa penyintas bencana yang masih mengungsi, sebanyak 70% sudah menempati hunian sementara dan 30% lagi masih tinggal di tenda-tenda.

Salah seorang penyintas, Novianti, yang rumahnya ambles karena likuifaksi, kehilangan sepupu, dua ipar dan keponakan di daerah perumahan itu.

"Sementara masuk lapangan mau solat Idul Fitri tadi, kita hanya rasakan kesedihan. Tidak terasa air mata mengalir sendiri kalau ingat kejadian waktu di Petobo dulu," kata ibu tiga anak ini.

Cerita yang sama diungkapkan Rifai, pria paruh baya yang yang kehilangan sebagian besar sanak saudaranya akibat gempa.

"Sebelum bencana alam terjadi, suasana rumah (saat Idul Fitri) ramai. Tapi ini betul-betul sedih. Saya tadi ke lokasi Petobo dan membacakan Yasin untuk semua keluarga saya yang sudah mendahului kita. Sebelum kejadian kalau lebaran tiba kita buat acara keluarga dan masak apa saja," tutur Rifai kepada BBC News Indonesia, Rabu (05/06).

Dia mengaku kehilangan enam orang keluarganya, termasuk ibu kandung dan dua adiknya, keponakan dan menantu.