VIVA – Lahan pertanian di tiga Kecamatan di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, mengalami kerusakan. Hal itu, merupakan dampak erupsi Gunung Sinabung, yang terjadi Minggu sore, 9 Juni 2019.
Tiga kecamatan yang lahan pertaniannya rusak itu adalah Kecamatan Payung, Kecamatan Namanteran dan Kecamatan Kutabuluh. Kondisi lahan pertanian rusak mencapai 70 persen, karena diselimuti abu vulkanik.
“Ada rusak. Tapi, tidak gagal panen. Ada sebagian kecil yang berpotensi gagal panen, tapi yang paling banyak adalah penurunan produktivitas,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Karo, Martin Sitepu kepada wartawan, Senin 10 Juni 2019.
Tiga kecamatan ini berada pada radius 5 km hingga 10 km ke arah tenggara dari puncak gunung. Arah angin membuat sebaran abu cenderung terpapar di beberapa wilayah di sana.
Martin mengungkapkan belum mengetahui berapa kerugian akibat erupsi Gunung Sinabung dan tengah melakukan pendataan terhadap lahan pertanian yang terkena abu vulkanik. "Belum ada laporan mengenai korban atau kerugian," tutur Martin.
Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, kembali menunjukkan aktivitas erupsi dengan semburkan abu vulkanik setinggi 7 ribu meter, Minggu sore, 9 Juni 2019, sekitar Pukul16.28 WIB.
"Erupsi Gunung Sinabung ?dengan tinggi kolom abu teramati 7.000 meter di atas puncak 9.460 meter di atas permukaan laut. Kolom abu teramati berwarna hitam dengan intensitas tebal condong ke arah selatan. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 120 mm dan durasi 9 menit 17 detik," ucap Petugas Pos Pengamatan Gunung Api Sinabung, Armen Putra.
Armen menjelaskan erupsi tersebut, disertai luncuran awan panas ke arah tenggara 3,5 kilometer dan selatan 3 kilometer, serta terdengar suara gemuruh sampai ke pos pengamatan Gunung Api Sinabung. "Saat ini Gunung Sinabung berada pada status level III siaga," kata Armen Putra.
