Jurus Ganjar Redakan Amarah Warga Pekalongan soal Jalan Rusak

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo kaget saat mendatangi Kelurahan Karangjompo, Kecamatan Tirto, Kota Pekalongan. Dia disambut seorang warga yang marah terkait jalan rusak.

100 Kilometer Jalan di Jateng Rusak karena Banjir, Perbaikan Dikebut hingga H-7 Lebaran

Diketahui, kedatangan Ganjar tersebut untuk meninjau kondisi Jalan KH Samanhudi sepanjang 550 meter yang menjadi jalur penghubung Kotamadya dan Kabupaten Pekalongan.

Warga yang marah kepada Ganjar ini mengeluhkan kondisi jalan rusak dan pemukiman warga sering tergenang rob. Dia menyayangkan penanganan yang dilakukan hanya bersifat sementara, yakni hanya dengan menguruk batu dan tanah. 

Polri Petakan Jalur Rawan Kecelakaan Saat Mudik, Terutama di TransJawa

"Ini gimana Pak Gubernur? Tanggung jawab pemerintah mana? Jalan hanya diuruk batu. Saluran air penuh sampah. Rob juga terus menggenangi permukiman kami," kata salah seorang warga. 

Menanggapi amarah warga tersebut, Ganjar lantas mencoba menenangkan situasi. "Ngko sik, ngko sik (Nanti dulu, nanti dulu). Aku mrene kuwi ngecek, merga entuk laporan, dalane diuruk sementara (Saya ke sini ngecek, karena dapat laporan, jalannya diuruk sementara). Soale butuh nggawe tanggul (Soalnya butuh bikin tanggul). Aja langsung nesu (Jangan langsung marah)," kata Ganjar.

Protes Jalan Rusak dan Berlumpur, Warga Tanam Pohon Pisang

Belum selesai gubernur menjawab, warga itu langsung menimpali dengan keluhan sampah di saluran sungai dan minta dibuatkan saluran permanen.  "Banyak sampah di saluran air. Pemerintah harusnya memikirkan itu juga!" kata warga yang marah itu.

Ganjar menyambut kemarahan seorang warga itu dengan tersenyum. 

"Cara menyelesaikan masalah itu dengan musyawarah, bukan marah-marah. Coba njenengan tersenyum, mesti ora bisa (mesti tidak bisa). Sing ning pikirane njenengan (Yang di pikiran Anda) negatif terus. Sampah itu njenengan ora gelem njupuki ta (Anda tidak mau membersihkan, kan)?" ucap Ganjar. 

Mantan anggota DPR itu mengatakan, warga yang tinggal di kawasan itu memang sering mengeluhkan jalan maupun permukiman yang tergenang akibat rob dan limpahan air dari Sungai Widuri Pacar. 

"Sementara jalan diuruk dulu. Karena, untuk menangani jalan ini harus membuat talut sungai dan membendung air laut agar tidak masuk ke permukiman. Alhamdulillah, pemerintah kota dan kabupaten sudah bertemu, tinggal dimusyawarahkan. Warga dan instansi terkait. Mencari solusi terbaik. Mau relokasi atau bagaimana," katanya.

Dengan pendekatan yang itensif, akhirnya warga tersebut luluh dan mau mendengarkan Ganjar. Warga itu mau diajak tersenyum dan mengedepankan musyawarah ketimbang marah-marah.

Didampingi Lurah Karangjompo Anita Fatmawati, Ganjar juga menjelaskan kepada warga, penyebab rob salah satunya karena penurunan permukaan tanah. 

Pembuatan tanggul pun mungkin bukan menjadi solusi jangka panjang. Yang dibutuhkan adalah koordinasi atau musyawarah antara warga, lurah, camat, bupati dan wali kota. 

"Warga meminta dibuatkan saluran, tetapi saluran yang ada justru menjadi tempat pembuangan sampah," ujarnya. (kom)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya