Pansel Ingin Capim KPK Berani Layaknya Avengers Lawan Thanos

Petugas membersihkan logo Kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Jakarta.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

VIVA – Anggota Pansel Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Harkristuti Harkrisnowo membeberkan kriteria calon pimpinan KPK yang akan datang. Ia ingin calon pimpinan lembaga antirasuah ini memiliki integritas yang tinggi.

Nasdem Akui Belum Bersikap soal Pengganti Firli Bahuri: KPK dalam Posisi Terpuruk

"Pada dasarnya kami mencari pimpinan KPK, pertama orang yang memiliki integritas," kata Harkristuti di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis, 13 Juni 2019.

Selain integritas, ia mengungkapkan bahwa calon pimpinan KPK ini harusnya mempunyai kompetensi. Sebab, ia menilai integritas yang tinggi tanpa kompetensi akan sedikit sekali gunanya.

Anggota DPR Supriansa Ikut Dorong Pengganti Firli Bahuri Mesti Lewat Pansel

Adapun kriteria lainnya, kata Harkristuti, adalah calon pimpinan KPK mempunyai pengalaman organisasi dalam memimpin.

"Karena kita tahu bahwa di KPK ada masalah-masalah di internal. Jadi calon ini juga harus bisa menghadapi dan merangkul semua pihak yang ada di dalam organisasi," ujarnya.

Anggota Komisi III DPR: Ketua KPK Pengganti Firli Bahuri Harus Melalui Pansel

Ia pun tak setuju dengan istilah bahwa calon pimpinan KPK yang terpilih layaknya manusia setengah dewa. Ia hanya berharap pimpinan KPK kelak harus mempunyai keberanian layaknya film Marvel, Avengers melawan musuhnya Thanos.

"Saya agak tidak sepakat mengatakan kita cari setengah dewa. Tapi yang bisa menghadapi Thanos di Avengers, punya keberanian," ujarnya.

Ia menuturkan bahwa pimpinan KPK kelak mempunyai sifat bijaksana. Dan yang terpenting, ia mengingatkan bahwa KPK adalah lembaga yang ada istilah collective leadership. Untuk itu, setiap pimpinan KPK harus bersama-sama mengambil keputusan.

"Keputusan tidak hanya satu atau dua, dan kita tidak berharap pengambilan keputusan harus dengan voting. Karena ini adalah organisasi penegak hukum jadi pengambilam keputusan didasari pada aturan hukum bukan voting gitu, ini yang kita harapkan ke depannya," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya