Menag Tegaskan UIII Tak Akan Jadi Saingan PTN Islam

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin saat tiba untuk menjalani pemeriksaan di kantor KPK, Jakarta, Rabu 8 Mei 2019.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

VIVA - Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin, menegaskan bahwa perguruan tinggi baru yang sedang didirikan pemerintah, Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII), tak dimaksudkan untuk menghadirkan pesaing baru dalam dunia akademik Islam nasional.

Eks Menag Lukman Hakim Cerita soal Pesan Gus Mus saat Sowan ke Rembang

Menurut Lukman, lebih dari itu, UIII merupakan realisasi tekad Indonesia untuk benar-benar menjadikan Islam sebagai rahmat bagi segenap alam, kepada seluruh bangsa di dunia.

"Kehadiran UIII bukan sebagai kompetitor bagi PTKIN (Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri) yang telah ada," ujar Lukman dalam pelantikan Komaruddin Hidayat sebagai rektor UIII di Kemenag, Jakarta, Kamis, 13 Juni 2019.

Momen Eks Menag Kecele Saat Ingin Bayar Pajak Kendaraan di Samsat Jaksel

Lukman menyampaikan, UIII akan menjadi pusat penyebaran nilai-nilai Islam yang senantiasa positif kepada dunia internasional. UIII yang kampusnya masih dibangun di Depok, Jawa Barat, diharapkan menjadi cikal bakal bagi Indonesia untuk menjadi sebuah pusat peradaban Islam yang moderat di masa depan.

"Pendirian UIII sekaligus bertujuan memperkenalkan perkembangan Islam di Indonesia secara lebih ilmiah, sistematik, dan berkesinambungan kepada dunia internasional," ujar Lukman.

Menaker Ida Kena COVID-19, PKB Ajak Masyarakat Doakan Cepat Sembuh

Selain itu, Lukman yang merupakan politikus PPP ini mengemukakan, pendirian UIII merupakan upaya untuk menjadikan Indonesia sebagai sebuah kiblat pendidikan tinggi Islam di dunia. Hal itu akan semakin membuat peran Indonesia di dunia ke-Islaman menjadi dominan.

Sebab, Indonesia juga sudah menjadi kiblat lahirnya karya-karya klasik intelektual Islam yang ditulis dalam bahasa dan konteks lokal, setidaknya di tingkat Asia Tenggara.

"Saya sungguh berkeyakinan bahwa bukan mustahil UIII akan dapat tumbuh menjadi universitas yang ikonik, prestisius, dan terkemuka, serta mampu bersinergi dengan universitas-universitas besar dunia yang telah memiliki tradisi ilmiah yang kokoh," tutur Lukman.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya