Hanya Ada Kapal Rakyat, Warga Kepulauan Sumenep Akrab dengan Maut

Basarnas membantu pencarian kapal tenggelam.
Sumber :
  • ANTARA/Ampelsa

VIVA – Insiden tenggelamnya kapal layar motor Arim Jaya yang menewaskan belasan penumpang di Perairan Sapudi-Giliyang, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, kemarin, mesti menjadi perhatian pemerintah setempat.

Viral! Bocah 4 Tahun di Madura Tunangan, Ternyata Ini Alasannya

Sebab, selama ini warga kepulauan tidak memiliki pilihan saat bepergian ke pulau-pulau terdekat. Hanya ada kapal layar motor (KLM) jenis kayu sepanjang rata-rata 10 meter yang dikelola warga sebagai satu-satunya moda transportasi.

Kabupaten Sumenep adalah daerah yang memiliki banyak pulau kecil yang terpisah dari Madura. Sedikitnya 48 pulau berpenghuni dan 78 pulau tidak berpenghuni di kabupaten ujung timur Madura itu. Di antaranya Pulau Gua-Gua, pulau berpenghuni yang masuk dalam wilayah administrasi Kecamatan Raas. Pulau Gua-Gua satu di antara beberapa pulau yang terpisah dari Pulau Raas.

Pengendara Motor Ini Minta Ganti Rugi Usai Ambil Jalur Mobil hingga Adu Banteng, Netizen Geram

Untuk jarak-jarak pendek yang menghubungkan antara satu pulau ke pulau, warga biasa memanfaatkan KLM yang dioperasikan masyarakat setempat. KLM terbuat dari kayu sepanjang rata-rata sepuluh meter. Misalnya, dari Pulau Gua-Gua ke pusat kecamatan di Pulau Raas, Pulau Raas ke Pelabuhan Dungkek, kecamatan paling timur daratan Sumenep, atau rute Dungkek-Giliyang.

Disebut rute pendek karena jarak dan waktu tempuh perjalanan antarpulau itu tak cukup lama. Warga Sumenep, Warid, mengatakan kepada VIVA pada Selasa, 18 Juni 2019, waktu tempuh dari Pulau Gua-Gua ke Pulau Raas, kurang dari dua jam.

Legislator Golkar Pendatang Baru Eric Hermawan Dapat Sambutan Hangat Airlangga

VIVA pernah menumpangi kapal jenis KLM dari Dungkek menuju Pulau Giliyang, pulau yang terkenal dengan kadar oksigen terbaik kedua di dunia, dengan waktu tempuh satu jam. Ombak tenang saat pagi berangkat, tapi lumayan tinggi saat pulang sore hari.

Selama ini, moda transportasi laut warga kepulauan Sumenep memang jenis KLM yang dioperasikan warga setempat. Kapal jenis itu sebetulnya bukan kategori kapal penumpang, tapi barang. Namun masyarakat tak punya pilihan lain karena itu KLM jadi andalan.

Armada penumpang kapal ferry dan kapal perintis melalui Pelabuhan Kalianget hanya melayani warga yang akan bepergian ke pulau-pulau ramai penghuni, seperti Kalianget-Raas, Kalianget-Sapudi, Kalianget-Masalembu, dan lainnya.

Kepala Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kalianget, Soepriyanto, mengakui itu. “Kalau dari pulau ke pulau [moda transportasi] bisa dikata [kapal] swadaya masyarakat sendiri, kecuali kalau seperti [Pelabuhan] Kalianget-Kangean, Kalianget-Raas, kita sudah sediakan armadanya, kayak kapal ferry dan kapal perintis,” katanya dihubungi VIVA melalui telepon genggam.

Karena jenis KLM dan beroperasi di pelabuhan-pelabuhan kecil, pengawasan terhadap operasi kapal-kapal swadaya itu kurang maksimal. Manifes penumpang juga tidak ada. Soepriyanto mengatakan, KLM sebenarnya bukan kapal penumpang, tetapi masuk kategori kapal untuk mengangkut barang dan menangkap ikan.

Karena itu, keselamatan warga saat bepergian ke pulau terdekat sebetulnya tidak terjamin. Apalagi, cuaca perairan sekitar acap kali tidak bersahabat, terutama sejak bulan tujuh atau Juli. Ombak biasa bergulung setinggi dua-tiga meter. “Namanya cuaca ekstrem itu di bulan-bulan tertentu. Contoh, bulan Juli dan Agustus itu kan terjadi musim pancaroba,” ujarnya.

Sebenarnya, kata Soepriyanto, Kesyahbandaran tak henti-henti menyosialisasikan keselamatan transportasi laut terutama kepada warga kepulauan. Namun, dia kilah, operator KLM sering mengabaikan, termasuk menampung penumpang melebihi kapasitas.

Pemerintah Kabupaten Sumenep, menurutnya, juga berupaya mengurangi kecelakaan laut dengan berupaya menyediakan moda transportasi laut yang aman kepada warga kepuluan. Beberapa waktu lalu satu kapal penumpang berkapasitas 40 orang sudah diserahterimakan untuk melayani rute-rute pendek. “Sementara baru satu unit sudah diserahterimakan,” katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya