Ironi, Lumbung Energi tapi 62 Desa di Sumsel Belum Teraliri Listrik

Ilustrasi/Pengerjaan aliran listrik
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Maulana Surya

VIVA – Sebagai provinsi lumbung energi, Sumatera Selatan seharusnya tak kekurangan pasokan listrik. Namun nyatanya, di Sumatera Selatan masih terdapat banyak desa yang belum teraliri listrik.

Peringati Hari Kartini, Peran Perempuan dalam Industri 4.0 Jadi Sorotan di Hannover Messe 2024

Berdasarkan data dari PT PLN Unit Induk Wilayah Sumatera Selatan, Jambi dan Bengkulu atau WS2JB, terdapat 62 desa yang belum teraliri listrik. 62 desa tersebut tersebar di tujuh kabupaten seperti Kabupaten Banyuasin (5 desa), Lahat (1 desa), Musi Banyuasin (4 desa), Musi Rawas (2 desa), Musi Rawas Utara (1 desa), OKI (34 desa) dan OKU Selatan (15 desa).

"Untuk sekarang masih ada 62 desa yang terdiri dari 8.802 kartu keluarga belum teraliri listrik," ungkap General Manager PT PLN Unit Induk WS2JB, Daryono, di Palembang, Kamis, 20 Juni 2019.

Pertamina Patra Niaga Beberkan Upaya Pemerataan Energi Indonesia di Hannover Messe 2024

Menurut Daryono, belum adanya aliran listrik di 62 desa ini disebabkan karena berbagai faktor. Terutama desa yang belum dialiri listrik karena jaraknya yang cukup sulit ditempuh dan berada di wilayah perairan.

Karena sulitnya memasang listrik memakai jaringan, maka untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat akan dilakukan pemasangan pembangkit listrik tenaga surya atau PLTS.

Jajaki Potensi Blok Migas Internasional, Pertamina Gandeng ENI

Dia menilai pemasangan PTLS lebih memungkinkan dilakukan di wilayah perairan dibandingkan dengan menggunakan jaringan listrik.

"Untuk wilayah perairan, nanti pakai PLTS. Usulan ini sudah kita layangkan ke pusat. Untuk pelaksanakan nanti yang akan bangun ialah Kementerian ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral)," ujarnya.

Target 100 Persen di 2020

Adanya 62 desa yang belum teraliri listrik di Sumatera Selatan membuat Gubernur Herman Deru cukup kaget. Sebagai provinsi penghasil energi, menurutnya agak anomali jika masih terdapat desa yang belum ada listrik.

"Kalau belum 100 persen, ini ada rasa ketidakadilan. Saya rasa kalau PLN menemui kendala, bisa bekerja sama dengan Pemda, Kementerian ESDM. Mungkin secara bisnis agak sulit, tapi orientasi kita tidak seperti itu. Mungkin bisa subsidi silang," ujar Herman Deru.

Dia pun meminta agar pada 2020 tidak ada lagi desa yang belum teraliri listrik. Baginya, 62 desa bukanlah jumlah yang banyak dan masih bisa diatasi dalam tempo waktu satu tahun ke depan.

"2020 harus 100 persen. Kalau tidak bisa ada jaringan yang ada, pakai PLTS. Tidak bisa juga, kita buat PLTD (pembangkit listrik tenaga diesel)," jelas Deru. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya