Polda Jawa Barat Tangkap Dua Terduga Teroris

Polda Jawa Barat tangkap terduga teroris
Sumber :
  • Erfan septyawan/Tvone

VIVA – Dua warga Kota Cirebon, salah satunya merupakan pimpinan ormas Islam, ditangkap jajaran Dit Reskrimum Polda Jawa Barat pada Rabu 26 Juni 2019 pagi hari sekitar pukul 05.00 WIB. Dua warga Kota Cirebon dengan inisial AM alias Abu Usamah dan ANA ini ditangkap di dua lokasi yang berbeda.

Bantu Perangi Terorisme di Afrika, Adakah Niat Terselubung Amerika?

ANA ditangkap di depan rumahnya di Kecamatan Kesambi, sedangkan AM ditangkap di sekitar Stasiun Cirebon diduga hendak berangkat ke Jakarta. Salah satu dari mereka, didapati senjata tajam saat dilakukan penangkapan.

Kabid Humas Polda Jawa Barat, Komisaris Besar Trunoyudo Wisnu Andiko, mengatakan AM saat ditangkap didapati membawa senjata tajam. Menurutnya, saat ini Dit Reskrimum Polda Jawa Barat sedang melakukan pemeriksaan terhadap keduanya.

Pemkab Tangerang Benarkan PNS Mereka Ditangkap Densus

"Betul. Saat ini masih diproses oleh Dit Reskrimum Polda Jabar. Masih dalam proses pemeriksaan oleh penyidik dipimpin langsung oleh Dir Reskrimum Polda Jabar," kata Trunoyudo melalui pesan singkatnya.

Trunoyudo menambahkan, saat ini proses pemeriksaan masih berlangsung. 

IDI Sukoharjo Minta Kasus Sunardi Tak Dikaitan dengan Profesi Dokter

Kapolres Cirebon Kota, Ajun Komisaris Besar Roland Ronaldy mengatakan keduanya ditangkap karena berkaitan dengan kerusuhan pada tanggal 21 dan 22 Mei di Jakarta. Dia mengatakan saat ditangkap keduanya akan berangkat ke Jakarta.

"Benar tadi ada penangkapan oleh Dit Reskrimum Polda Jabar kepada AM dan ANA kaitan dengan kejadian rusuh di Jakarta pada 21 dan 22 Mei lalu," katanya.

Polres Cirebon Kota sendiri saat ini sudah melakukan beberapa upaya untuk mengantisipasi adanya kemungkinan warga Kota Cirebon yang akan berangkat ke Jakarta. Roland menyebut saat ini sudah melakukan razia dan penyekatan untuk menghalau massa yang akan berangkat ke Jakarta.

"Saya imbau mari sama-sama menjaga suasana Kota Cirebon tetap kondusif," katanya.

Ditangkap di rumah

Sementara itu, di kediaman ANA tidak terlihat ada keramaian setelah penangkapan. Warga sekitar tidak mengetahui adanya penangkapan ANA.

Suasana rumah ANA pun terlihat sepi, tidak ada garis polisi yang dipasang di rumah ANA. Istri ANA, Sri Mulyati alias Umu Usamah, mengaku baru diberitahu oleh tetangga bahwa ANA ditangkap. Umu Usamah tidak mengetahui secara jelas penangkapan suaminya tersebut.

"Soal penangkapan secara jelas saya tidak tahu soalnya saat itu saya di dalam rumah," kata Umu Usamah.

Ia hanya tahu ada tetangga yang mendengar teriakan minta tolong saat itu. Besar kemungkinan teriakan minta tolong tersebut merupakan suara ANA. Namun menurutnya, karena suasana yang sepi tidak ada yang berani keluar rumah.

Ia sendiri tidak mendengar teriakan minta tolong itu. Namun, ia mendengar suara motor ANA dari ujung rumah meskipun tidak sampai masuk rumah.

"Ada teriakan minta tolong kata tetangga, tapi tidak berani keluar rumah. Saya hanya dengar suara motornya dari ujung rumah, tapi belum sempat masuk ke dalam rumah, sampai sekarang," ujarnya.

Umu Usamah mengaku belum mengetahui pasti terkait kasus apa ANA ditangkap. Namun, ia menyayangkan penangkapan suaminya yang dilakukan di luar rumah dan dengan paksaan. Menurutnya, penangkapan harus dilakukan secara baik-baik dan terlebih dahulu melakukan klarifikasi.

"Saya dapat info dompet, motor dan HP-nya juga dibawa. Saya jelas kecewa, harusnya klarifikasi dulu," tuturnya. 

Laporan: Erfan Septyawan/Tvone 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya