Logo timesindonesia

Musim Kemarau, Petani Garam di Probolinggo Raup Untung

Seorang petani sedang memanen garam di lahannya, di Desa Kalibuntu, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.(FOTO: Dicko W/TIMES Indonesia)
Seorang petani sedang memanen garam di lahannya, di Desa Kalibuntu, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.(FOTO: Dicko W/TIMES Indonesia)
Sumber :
  • timesindonesia

Musim kemarau pada ahir bulan Juni 2019 ini, membawa berkah bagi petani garam di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur. Merekapun meraup untuk yang melimpah, karena selaim harga garam yang mahal, hasil panenpun mencapai dua kali lipat dibanding tahun sebelumnya.

Adanya suhu panas saat ini, membuat kristalisasi air menjadi butiran garam sangat cepat dan kualitas panen pun lebih bagus dari biasanya. Hal itu diungkapkan Suparyono, Ketua Kelompok Kalibuntu Sejahtera 1, Desa Kalibuntu, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten setempat.

Ia mengungkapkan, untuk hasil panen tahun ini lebih tinggi dari pada hasil panen tahun lalu. Ini karena cuaca yang sangat bersahabat dengan petani garam saat ini. Selain hampir tidak pernah turun hujan, angin yang berhembus dari arah utara dan selatan juga sangat membantu mempercepat pengkristalan garam tersebut.

“Dalam musim panen tahun ini, kami sudah memanen 15 sampai 16 kali garam, dan hal itu sangat jauh lebih tinggi dari pada tahun lalu yang hanya berkisar 6 sampai 7 kali panen,” tuturnya Jumat (28/6/2019).

Cuaca tidak hanya berimbas kepada melimpahnya hasil panen, akan tetapi kata Suparyono, juga berimbas kepada kualitas garam yang dihasilkan. Garam yang dihasilkan untuk tahun ini juga lebih bersih dari pada tahun sebelumnya.

“Untuk harga garam sendiri di Kabupaten Probolinggo, tahun ini masih stabil yaitu berkisar Rp 650 per kilogram. Dengan harga demikian, terbilang berkah bagi petani garam dengan untung yang melimpah, karena dihitung dengan masa panennya juga yang mencapai dua kali lipat,” ucapnya. (*)