RIP Sutopo, Pejabat yang Paling Sering Dikutip saat Bencana

Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB Sutopo Purwo Nugroho.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko

VIVA – Kabar duka menyelimuti Tanah Air. Kepala Pusat Data dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, telah meninggal dunia di Guangzhou, China, dini hari ini Minggu 7 Juli 2019. Dia meninggal dunia setelah berjuang melawan penyakit kanker paru-paru.

BNPB: 3 Warga Meninggal dan 2 Hilang Akibat Banjir di Serang

Kabar berita Sutopo disampaikan Direktorat Pengurangan Risiko Bencana (PRB) BNPB melalui Twitter resminya @PRB_BNPB. 

"Telah meninggal dunia Bapak @Sutopo_PN , Minggu, 07 July 2019, sekitar pukul 02.00 waktu Guangzhou/pukul 01.00 WIB. Mohon doanya untuk beliau," tulis Direktorat PRB. 

Gempa M 6,1 Guncang Pasaman Barat, BNPB: 2 Meninggal, 20 Luka-luka

Sutopo telah menjabat sebagai Kepala Data, Informasi, dan Humas BNPB sejak November 2010. Pria kelahiran Boyolali pada 7 November 1969 ini meninggalkan dua orang anak dan seorang istri. 

Sutopo merupakan lulusan Universitas Gadjah Mada jurusan geografi pada 1993. Ia menjadi lulusan terbaik di sana pada tahun itu. 

BNPB: Daerah-daerah yang Punya Isoter Rendah, Kematiannya Tinggi

Ia memperoleh gelar S2 dan S3 di bidang hidrologi di Institut Pertanian Bogor. Sutopo memulai kariernya sebagai peneliti Badan Pengkajian dan Penelitian Teknologi di BNPB pada 1994.

Awalnya, ia bekerja pada Direktur Pengurangan Risiko Bencana. Di bulan-bulan pertama ia bekerja, terjadi bencana-bencana terkenal yang menerjang Indonesia seperti banjir di Wasior, gempa bumi dan tsunami di Mentawai dan erupsi Gunung Merapi. 

Ia pun ditunjuk menjadi Kepala Pusat Data, Informasi, dan Hubungan Masyarakat di November pada tahun itu. Menurut Sutopo, ia menolak posisi tersebut tiga kali, sebelum menerima jabatan tersebut. 

The Straits Times menobatkan Sutopo sebagai The First Responders 2018 karena sebagai "pejabat Indonesia yang paling sering dikutip dalam berita selama bencana berlangsung" di Indonesia. Ia pernah memperoleh penghargaan Humas Terbaik Elshinta Award 2011, 2012, dan 2013.  
 
Tak hanya itu, ia juga rajin menulis. Selain menulis artikel di media massa, Sutopo juga telah merilis sekitar 13 karya ilmiah telah dijadikan buku salah satunya Kelud Tanpa Kemelut, Rekam Jejak Inisiatif dan Kiprah Warga Dalam Tanggap Darurat Erupsi Gunung Kelud pada tahun 2015. 

Nama Sutopo menjadi pembicaraan di jagat maya lantaran di saat tengah terbaring di ruang operasi rumah sakit, ia tetap memberi informasi terbaru tentang bencana yang terjadi di Palu, Sulawesi pada 2018.  Kondisinya yang sedang sakit tak menghalanginya untuk terus memberikan layanan informasi terbaru kepada publik. Dedikasi dalam bekerja di tengah sakitnya makin membuat namanya melambung, baik di dalam maupun di luar negeri. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya