Danjen Akademi TNI kepada 785 Capaja: Jangan Khianati Sumpah Kalian

785 Capaja TNI-Polri terima pembekalan di Mabes TNI Cilangkap
Sumber :
  • VIVA.co.id/Anwar Sadat

VIVA – Markas Besar TNI menggelar acara pembekalan Calon Perwira Remaja atau Capaja TNI-Polri tahun 2019. Pembekalan ini diberikan Komandan Jenderal Akademi TNI Laksamana Madya Aan Kurnia dan Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polri Komjen Pol Arief Sulistyanto.

135 Purnawirawan TNI-Polri Ajukan Amicus Curiae ke MK Terkait Sengketa Pilpres

Acara ini digelar di GOR Ahmad Yani, Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur Kamis pagi, 11 Juli 2019. Total ada 785 capaja TNI-Polri yang mengikuti pembekalan. Rincian jumlah tersebut terdiri atas 263 Akmil, 117 AAL, 99 AAU, dan 306 Akpol.

Dalam pembekalannya, Komandan Jenderal Akademi TNI Laksamana Madya Aan Kurnia mengingatkan kepada para capaja bahwa ini adalah langkah awal. Maka jangan cepat berpuas diri, seorang capaja harus memiliki visi ke depannya.

Polri Ternyata Masih Tetap Gunakan Istilah KKB Ketimbang OPM, Ini Alasannya

"Saya ingin kalian semua jadi jenderal, jadi laksamana, Jadi marsekal, jadi jenderal polisi. Kalian harus punya cita-cita tinggi. Kalau cuma ingin jadi letda berarti ada yang salah ini di akademi," kata Aan dalam pembekalannya, Kamis 11 Juli 2019.

Para capaja juga harus memiliki sikap pantang menyerah. Sebab, seorang perwira tak ada yang cengeng. Seorang perwira juga harus memiliki komitmen untuk maju, dan percaya atas kemampuan diri sendiri.

Kapolri Singgung Konflik Gaza saat Ngomong soal Soliditas TNI-Polri

"Kalian itu masuk TNI-Polri dengan keadaan yang normal tidak ada yang bodoh. Saya tidak percaya kalau ada yang bodoh. Yang ada hanya malas. IQ standar perwira 115 ke sana. Enggak ada kan yang di bawah 90?” tuturnya. 

“Kalau ada mungkin nyogok itu masuknya. Saya minta percaya dirilah dan jadilah pemimpin yang hebat," ujarnya.

Dia menekankan, seorang capaja harus mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman. Capaja harus bersiap dengan situasi dinamis, jangan hanya cukup dapat ilmu di akademi saja.

Capaja ini, menurut Aan, juga merupakan aset terpenting bagi TNI-Polri, maka dari itu harus menjadi sosok pemimpin yang hebat. Sebab, tanpa sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni, sehebat apa pun alutsista yang dimiliki tidak akan berdampak besar.

"Kalau kalian pemimpin yang tidak hebat, sebaik apa pun pasukan nanti, pasti akan rusak dan menjadi biasa saja," katanya

Selain itu, yang terpenting adalah apabila telah menjadi sosok hebat nanti, jangan kufur tetapi harus terus bersyukur kepada Tuhan, Allah SWT. Kedua, ingat orangtua dan sosok yang berjasa dalam hidup. Yang terakhir yang tak kalah penting adalah perwira tidak boleh berkhianat terhadap institusi dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Jika kalian nanti sudah dilantik, saya enggak mau nanti kalian jadi pengkhianat. Jangan sekali-kali kalian mengkhianati sumpah kalian. Pegang teguh Sapta Marga, Sumpah Prajurit, Wajib TNI, Tri Brata, Catur Prasetya," ujarnya.

Sementara itu, Kalemdiklat Polri Komjen Pol Arief Sulistyanto berpesan, seorang perwira harus dapat berinovasi dan mencipatakan hal-hal yang baru. Dengan begitu, perwira tidak ketinggalan perkembangan zaman.

"Capaja harus kaya akan ide dan harus mampu untuk berimprovisasi. Harus jeli melihat celah dan melakukan inovasi," kata Arief dalam kesempatan yang sama.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya