Polri Belum Dengar Ada 32 Orang Hilang Usai Kerusuhan 21-22 Mei

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Syaefullah

VIVA – Polri meminta Komnas HAM menyerahkan laporan terkait 32 orang hilang dalam kerusuhan 21-22 Mei 2019 lalu. Hingga saat ini, Polri belum mendengar adanya laporan tersebut.

Bawaslu RI Rekomendasikan 780 TPS Lakukan Pencoblosan Ulang

"Sampai saat ini saya belum mendengar adanya laporan masuk ke kami mengenai hal itu,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Polisi Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis, 11 Juli 2019.

Menurut Dedi, laporan puluhan orang hilang harus diverifikasi dan diklarifikasi secara detail. Ia tidak mau menyimpulkan jika data tersebut belum valid.

Selain Indonesia, Ini 3 Negara Lain yang Adakan Pemilu di Februari 2024

Mantan Wakapolda Kalimantan Tengah ini menyarankan, agar pihak keluarga yang merasa kehilangan anggota keluarganya agar melaporkan ke kepolisian agar bisa diselidiki.

"Iya (harus laporan). Harus ke Polda Metro, nanti Polda Metro akan mendalami itu," katanya.

5 Negara yang Pernah Alami Kerusuhan Pemilu

Sebelumnya, Komnas HAM menyebutkan menerima 70 laporan orang hilang pascakerusuhan 21-22 Mei. Namun hingga saat ini masih 32 orang dinyatakan belum diketemukan atau kembali ke keluarganya.

Jumlah orang hilang itu menyusut lantaran pihaknya telah melakukan klarifikasi ke Polda Metro Jaya. Namun 32 orang yang dinyatakan masih hilang tidak terkonfirmasi keberadaannya.
 

Ilustrasi kerusuhan.

Kelompok Bersenjata Serbu Penjara di Ibu Kota, Nama Ariel Menggema

Geng atau kelompok bersenjata menyerbu penjara di ibu kota. Kerusuhan pun tidak terelakkan. Mereka teriak nama Ariel dan pemerintah langsung umumkan keadaan darurat.

img_title
VIVA.co.id
5 Maret 2024