Bantah Kabar Diperiksa TGPF, Iwan Bule Sebut cuma Klarifikasi, Ngobrol

Eks Kapolda Metro Komjen M. Iriawan (kedua kiri) berbincang dengan siswa.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/M Agung Rajasa

VIVA – Mantan Kapolda Metro Jaya Komjen Mochamad Iriawan, membantah kabar dia diperiksa oleh Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) kasus Novel Baswedan. Isu kemunculan nama Iriawan, yang akrab disapa Iwan Bule itu, berawal dari keterangan anggota TGPF soal pemeriksaan perwira tinggi bintang tiga.

Omongan Lawas Novel Baswedan soal Karma Firli Bahuri: Tak Usah Dibalas, Nanti Jatuh Sendiri

Dia menekankan memang pernah bertemu tim TGPF sekitar Mei 2019 di kantor Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas).

"Bukan diperiksa, tetapi klarifikasi atau ngobrol. Kalau diperiksa, itukan di-BAP. Tetapi pertemuan saya dengan TGPF tidak ada pemeriksaan," kata Sekretaris Utama Lemhanas itu, dikutip dari keterangan resminya, Minggu malam, 14 Juli 2019.

Firli Bahuri Kirim Surat ke Jokowi Nyatakan Mundur Jadi Ketua KPK, Novel: Modus Lama!

Dia menjelaskan dalam pertemuan dengan TGPF ta ak menceritakan hal penting. Sebab, ia mengaku tak mengetahui apa pun soal kasus penyiraman air keras ke Novel.

"Saya enggak tahu apa-apa tentang pelaku penyiraman Novel apalagi pelakunya. Saya enggak ada sangkut paut dengan kasus ini. Mungkin TGPF, merasa saya tahu kasusnya Novel, saya bilang enggak tahu," tutur eks Kapolda Jawa Barat itu.

Novel Baswedan Minta Firli Bahuri Segera Ditahan setelah Praperadilan Ditolak

Kemudian, ia mengatakan TGPF sempat bertanya soal pertemuannya dengan Novel di ruangannya saat masih menjabat Kapolda Metro Jaya. Namun, pertemuan itu bukan membahas kasus penyiraman air keras.

"Saya diskusi masalah sinergitas Polri dan KPK dalam penanganan korupsi. Novel saat itu datang bersama Brigadir Arif yang merupakan sahabatnya dia," ujar Iwan yang pernah menjadi Penjabat Gubernur Jabar itu.

Lalu, ia menambahkan dalam pertemuan itu ada pembahasan penangananan kasus korupsi besar seperti dugaan mafia pangan. Tak hanya itu, Iwan mengaku ditanya TGPF soal kepentingan ke rumah Novel.

"Saya sempat ditanya (TGPF) kapan lagi pernah ketemu, saya jawab pernah ke rumahnya diajak Arif juga karena anaknya Novel lahir, nama anaknya Umar. Saya silaturahmi," ujar Iwan.

Baca: Waktu Habis, Tim Bentukan Kapolri Gagal Ungkap Kasus Novel Baswedan

Meski demikian, ia tak menampik memang sempat mengingatkan Novel soal adanya potensi ancaman kepada penyidik KPK. Tapi, ia mengingatkan hal tersebut masih dalam batas wajar.

Maka itu, kata dia, hal tersebut jangan jadi asumsi TGPF. Sebab, asumsi yang menjadi kabar ini merugikan Iwan secara pribadi.

"TGPF punyai asumsi saya ke rumah Novel itu memberi taHu nanti akan ada yang menganiayai, makanya diingatkan harus hati- hati. Mereka juga berasumsi saya tahu pelaku yang menyiram ke Novel. Ini kan aneh," kata Iwan.

Menurut dia, lebih baik TGPF fokus mengungkap temuan atau fakta dibanding melontarkan asumsi. Harapan ke TGPF untuk menjawab keraguan publik dalam kasus Novel.

"Harus menjelaskan yang sudah dilakukan mulai dari TKP, temuan-temuan lain yang memberikan petunjuk kepada peristiwa itu. Lalu, kendala-kendalanya apa dijelaskan oleh TGPF dong ke publik," ujar Iwan. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya