Usai Keroyok Tim Karhutla, Kelompok Ini Merusak Kantor Perusahaan

Ilustrasi ancaman Kebakaran Lahan dan Hutan.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/FB Anggoro

VIVA - Kelompok Serikat Mandiri (SMB) semakin brutal membuat kerusuhan. Usai mengeroyok tim anggota Karhutla Jambi, Kelompok SMB juga merusak Wisma Perusahaan Distrik VIII Kabupaten Batanghari, Jambi.

Mungkinkah Fatwa Agama Cegah Kebakaran Hutan di Indonesia?

Informasi yang dihimpun VIVA, tampak kantor diobrak-abrik kelompok SMB. Isi dalam perusahaan dihancurkan dan begitu juga motor serta mobil juga ikut dirusak.

Kabid Humas Polda Jambi, Kombespol Kuswahyudi membenarkan kabar wisma perusahaan yang dirusak kelompok SMB. Saat ini, mereka tengah melakukan penyelidikan.

BMKG Prediksi Puncak Musim Kemarau Agustus 2020

"Benar, kejadian tersebut dibuat oleh kelompok Serikat Mandiri Batanghari (SMB) pada Sabtu, 13 Juli 2019," ujarnya, Senin 15 Juli 2019.

Kuswahyudi mengatakan Polda Jambi langsung turun ke lapangan melakukan olah tempat kejadian perkara di Kabupaten Batanghari, Jambi, begitu mengetahui peristiwa tersebut.

RUU Cipta Kerja, Jokowi Lemahkan Penegakan Hukum Lingkungan

"Tim aparat kepolisian yang tergabung dari Brimob, Shabara dan TNI sudah di lokasi dan kasus ini akan diselidiki lebih dalam lagi," katanya.

Kuswahyudi mengatakan pengrusakan oleh kelompok SMB cukup parah. Mulai dari wisma perusahaan yang berantakan dan tak sedikit barang-barang berhamburan yang ada di dalamnya. Bahkan, sejumlah sepeda motor dan satu unit mobil juga dirusak.

"Selain anggota Karhutla dipukul, kelompok SMB juga melakukan pengrusakan tempat wisma perusahaan dan sejumlah motor dan mobil juga dirusak," katanya.

Kelompok SMB menyerang Tim Terpadu Satuan Tugas Kebakaran Hutan dan Lahan (Satgas Karhutla) pada Sabtu, 13 Juli 2019. Saat itu, kelompok SMB membakar lahan lebih kurang 10 hektare (Ha). Lahan tersebut diketahui milik PT WKS. Api tersebut dipadamkan oleh tim terpadu agar tidak meluas.

Tim berusaha melakukan komunikasi untuk mencegah dan mengimbau kelompok tersebut. Namun, kelompok SMB itu marah dan memukul personel TRC Damkar dan karyawan PT WKS yang ada di lokasi dan mengakibatkan banyak yang terluka.

Atas kejadian tersebut, Danrem 042/Gapu, Kolonel Arh Elphis Rudy, angkat bicara dan sangat menyesalkan. Personel TNI bersama tim pemadam lainnya, yang sudah berjibaku melawan ancaman karhutla, justru ikut diperlakukan tidak semestinya.

Dia mengatakan kebakaran jika dibiarkan dapat menjadi bencana bagi Jambi. Mereka juga menggunakan senjata rakitan ilegal untuk melukai orang dan senjata ini dilarang karena bisa mematikan.

Elphis melanjutkan kelompok SMB ini sudah melakukan tindakan kriminalisme dan premanisme dan SMB juga sengaja membakar lahan padahal sudah dilarang dengan Perda dan Pergub, Jambi.

Tiga orang luka

Korban pengeroyokan atas tim TRC Damkar, karyawan PT WKS, anggota Polri beserta anggota satgas monitoring karhutla Korem 042/Garuda Putih Jambi bertambah satu orang.

Informasi yang dihimpun VIVA, pengeroyokan dilakukan langsung oleh kelompok Serikat Mandiri Batanghari (SMB) di distrik VIII Kecamatan Mersam, Kabupaten Batanghari, Jambi, yang saat itu sedang memadamkan api. Namun, secara brutal, kelompok SMB datang dan langsung memukul anggota satgas karhutla.

Kapolda Jambi Irjen Pol Muchlis AS membenarkan kabar tersebut. Usai pengeroyokan pada Sabtu, 13 Juli 2019, di distrik VIII Kabupaten Tanjung Jabung Barat ternyata ada tiga orang korban.

"Tiga orang luka dan sudah dibawa ke rumah sakit untuk mendapat perawatan," ujarnya.

Muchlis menyebutkan anggotanya sudah turun di lapangan guna mengantisipasi hal yang tidak diinginkan lagi dari kelompok SMB.

"Terkait pengeroyokan Polda Jambi akan menyelidiki lebih dalam lagi dan di lapangan juga sudah olah TKP," katanya.

Diketahui, Kelompok Serikat Mandiri Batanghari (SMB) Jambi kembali melakukan kekacauan. Sebelumnya, kelompok SMB bentrok dengan pemilik IUP HTR di Desa Belanti Jaya, Kecamatan Mersam, Kabupaten Batanghari, Jambi.

Kali ini, sasaran terhadap satuan tim TRC damkar, karyawan PT WKS dan anggota Polri beserta anggota satgas monitoring karhutla Korem 042/Garuda Putih Jambi. Mereka dikeroyok saat memadamkan api di lapangan. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya