Bali Diguncang Gempa, BMKG Imbau Masyarakat Jauhi Bangunan Rusak

Ilustrasi peta lokasi gempa
Sumber :
  • Twitter.com/infobmkg

VIVA – Bali diguncang gempa berkekuatan 6,0 pada Skala Richer, yang dimutakhirkan menjadi 5,8 magnitudo. Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Rahmat Triyono menjelaskan, episenter gempa ini terletak pada koordinat 9,08 LS dan 114,55 BT.

Hujan Sedang hingga Lebat Diperkirakan Guyur Sejumlah Daerah pada Hari Ini

Dia menekankan lokasi tepat gempa berada di laut dengan jarak 80 kilometer arah selatan Kota Negara, Kabupaten Jembrana,  Bali, pada kedalaman 104 kilometer.

Rahmat merincikan gempa ini bisa merujuk lokasi episenter dan kedalaman hiposenter diakibatkan oleh aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia, yang menyusup ke bawah Lempang Eurasia.

Jokowi Resmikan 147 Bangunan yang Direhabilitasi Pasca Gempa di Sulawesi Barat

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi ini dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan jenis naik mendatar (oblique thrust fault)," kata Rahmat, Selasa 16 Juli 2019.

Guncangan gempa bumi ini dilaporkan dirasakan di daerah Badung V MMI, Nusa Dua IV-V MMI, Denpasar, Mataram, Lombok Tengah, Lombok Barat IV MMI, Banyuwangi, Karangkates, Sumbawa, Lombok Timur, Lombok Utara III MMI, Jember, Lumajang II- III MMI.

BMKG Sebut Gelombang hingga 2,5 Meter Bakal Terjadi di Perairan Indonesia, Ini Lokasinya

Hingga saat ini belum ada data laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi tak berpotensi tsunami

Hingga pukul 09.50 WITA Hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock).

"BMKG mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," paparnya.

BMKG juga mengimbau agar masyarakat menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Hal ini untuk menghindari kemungkinan kekuatan pondasi bangunan.

"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah," jelas Rahmat. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya