Pakai Motor, Kemensos Kirim Rp1,39 Miliar untuk Korban Gempa Halmahera

Tim Kemensos salurkan bantuan untuk korban Gempa Halmahera.
Sumber :
  • Kemensos

VIVA – Kementerian Sosial menyalurkan bantuan sebesar Rp1,39 miliar kepada korban gempa di Maluku Utara. 

Gunung Ibu di Halmahera Kembali Erupsi, Muntahkan Abu Vulkanik Setinggi 2000 Meter

Dalam keterangan pers yang diterima VIVAnews, Rabu, 17 Juli 2019, Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos, Harry Hikmat, mengatakan bantuan langsung didistribusikan ke daerah-daerah terdampak di sembilan desa. 

Kesembilan desa tersebut yakni, Desa Ranga-Ranga, Desa Gane Luar, Desa Samat, Desa Gaimu, Desa Kuwo, Desa Liaro, Desa Tomara, Desa Tomara, Desa Gane Timur, Desa Tanjung Jere, Desa Lemo Lemo. Tercatat, sebanyak 971 unit bangunan yang rusak di sembilan desa itu.

Gunung Ibu di Halmahera Erupsi, Lontarkan Abu Vulkanik Setinggi 800 Meter

"Sesuai arahan Presiden Jokowi penangan korban bencana alam harus secepatnya. Untuk itu, Kemensos langsung memberikan bantuan berupa beras, lauk pauk, tenda dan santunan bagi korban yang meninggal dunia," kata Harry saat meninjau lokasi terparah di Desa Gane Dalam, hari ini. 

Lima korban meninggal yaitu, Aisyah (50 tahun, warga Desa Gane Luar), Asfar Mukmat (25 tahun, warga Desa Gane Dalam), Sagaf Girato (50 tahun, warga Desa Yomen), Wiji Siang (60 tahun, warga Desa Gane Luar), Saimah (90 tahun, warga Nyonyifi). Besarnya santunan bagi lima korban meninggal masing-masing sebesar Rp15 juta.

Gunung Ibu di Maluku Utara Muntahkan Abu Vulkanik Setinggi 1,5 Km

Sulitnya jalur menuju lokasi titik gempa di Desa Gane Luar tidak menyurutkan tim bantuan Kementerian Sosial yang terdiri dari Teruna Siaga Bencana, Pendamping PKH dan pilar sosial lainnya untuk mencapai desa itu. 

Tim bantuan Kementerian Sosial dipimpin langsung Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos Harry Hikmat.

Untuk bisa mencapai Desa Gane Luar sebagai daerah terparah, tim bantuan Kemensos harus menempuh perjalanan selama 10 jam perjalanan dari Kota Ternate. Tercatat sebanyak 380 unit rumah mengalami kerusakan di desa tersebut.

"Untuk bisa mencapai desa ini kami harus menggunakan speedboat selama 1 jam perjalanan menuju pelabuhan Sofifi. Dari Sofifi kita dilanjutkan menggunakan kendaraan selama 5 jam menuju Desa Matuting. Sesampai di Desa Matuting, perjalanan kita lanjutkan dengan menggunakan sepeda motor selama lebih dari 2 jam. Pemilihan sepeda motor tersebut dikarenakan akses menuju kedua desa itu mengalami kerusakan akibat gempa," kata Harry.

Minimnya transportasi juga menjadi kendala penyaluran bantuan hingga daerah tersulit. "Untuk bisa mencapai kedua desa terparah transportasi satu-satunya adalah dengan menggunakan sepeda motor. Ada juga via laut tetapi dengan kondisi cuaca yang tidak menentu saat ini sangat berisiko bagi penyaluran logistik bantuan," katanya.

Harry menambahkan dampak gempa yang terjadi pada hari Minggu lalu telah menyebabkan rumah rusak sebanyak 971 unit dan 3.104 jiwa terpaksa harus mengungsi karena masih mengalami trauma.

Saat ini ada 15 titik pengungsian, yaitu Kantor BPBD Halmahera Selatan, Dinas Pariwisata Kabupaten Halmahera Selatan, Polres Kabupaten Halmahera Selatan, Mesjid Raya, Kantor LP Halsel, SMEA Amasing, Gunung Bobebo dan sisanya berada di lokasi Kecamatan Gane Barat dan Timur. 

"Pemerintah akan berusaha memenuhi segala kebutuhan mereka yang mengungsi," kata Harry.

Rencananya, Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita akan meninjau langsung pengungsi di Desa Gane Dalam pada Kamis, 18 Juli 2019, dengan menggunakan heli milik TNI dari Pulau Bacan. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya