Cerita Laode Syarif Kesulitan Jawab Soal Tes Capim KPK

Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Laode Muhammad Syarif
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Reno Esnir

VIVA – Komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Laode M Syarif menceritakan proses menjalani tahapan seleksi tertulis calon pimpinan KPK periode 2019-2023. Ia mengaku kesulitan mengerjakan soal pilihan ganda.

Nasdem Akui Belum Bersikap soal Pengganti Firli Bahuri: KPK dalam Posisi Terpuruk

"Soalnya seperti biasa multiple choice, agak susah. Apa namanya itu mirip-mirip jawabnya jadi harus cari yang paling pas," kata Laode di Pusdiklat Sekretariat Negara, Jakarta, Kamis 18 Juli 2019.

Ia menjelaskan, jawaban pilihan ganda terdiri atas A, B, C, dan D. Semua pilihan jawaban mirip, sehingga harus dicari yang paling tepat.

Anggota DPR Supriansa Ikut Dorong Pengganti Firli Bahuri Mesti Lewat Pansel

"Ya soal definisi, kan ada yang hilang dan nya, ada yang hilang atau nya, itu kan. Kita hafal, tapi mana yang paling tepat antara dan pakai atau, yang kayak itu. Jebakan-jebakan jawaban," kata Laode.

Dia mencontohkan, salah satu soal terkait definisi yang ada dalam Undang Undang Tindak Pidana Korupsi dan UU di KPK. Misalnya soal definisi pemberantasan korupsi dalam UU KPK, agak panjang.

Anggota Komisi III DPR: Ketua KPK Pengganti Firli Bahuri Harus Melalui Pansel

"Ya saya yakin orang yang di luar KPK lebih sulit lagi karena enggak tiap hari kan dia baca. Kita saja yang tiap hari baca saja masih kadang lupa," lanjut Laode.

Laode mengaku memang tak ada persiapan. Ia hanya mengikuti saja tes yang dianggap sama dengan yang dulu. Adapun soal uji makalah, jawabannya bergantung juga dengan soal.

"Ya enggak tahu tergantung soal di makalahnya. Biasa saja," ujar Laode.

Pansel KPK menyeleksi 192 calon pimpinan dalam tahapan uji kompetensi. Ketua Pansel Calon Pimpinan KPK, Yenti Garnasih mengatakan, ini merupakan tahap kedua dalam seleksi.

"Tahap seleksi kedua uji kompetensi, uji kompetensi itu tentu kita akan menggali dari dua macam ujian. Pertama, check point multiple choice. Memilih, memberikan pertanyaan-pertanyaan kemudian peserta mencari satu dan memakai laptop ya, seperti kita ujian TOEFL," kata Yenti di Pusdiklat Sekretariat Negara, Jakarta, Kamis 18 Juli 2019.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya