Keluarga Cendana Serahkan Harta Karun Milik Soeharto ke Negara

Siti Hardiyanti Rukmana (Mbak Tutut) menyerahkan dokumen Soeharto ke negara
Sumber :
  • VIVA / Syaefullah

VIVA – Keluarga Cendana menyerahkan arsip dan dokumen penting perjalanan Presiden ke-2 Soeharto dan Ibu Tien Soeharto selama memimpin Republik Indonesia kepada Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI). 

Arsip tersebut diserahkan langsung oleh Ibu Siti Hardiyanti Rukmana atau yang disapa Mbak Tutut kepada Plt. Kepala ANRI, Sumharyadi di ruang serba guna Noerhadi Magetsari lantai 2 ANRI, Jalan Ampera Raya, Jakarta Selatan, Kamis, 18 Juli 2019. 

"Dengan diserahkannya arsip-arsip ini kepada ANRI, maka arsip-arsip tersebut akan terpelihara sebaik-baiknya serta akan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat yang memerlukannya," kata Mbak Tutut 

Menurut dia, bahwa arsip yang diserahkan kepada ANRI adalah sebagian dari arsip terdahulu. Maka, melalui arsip-arsip ini seseorang dapat mempelajari langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah untuk mewujudkan amanat pemegang kedaulatan negara.

"Kalau kita dalami arsip-arsip tersebut, kita akan mengetahui bahwa intisari dari perintah MPR kepada Presiden yang dimandatkan itu adalah untuk mewujudkan masyarakat Indonesia menjadi masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila," katanya. 

Kata dia, ayahandanya tercinta Soeharto dalam kiprahnya selama hidup beliau telah berusaha meletakkan pondasi kehidupan berbangsa dan bernegara dalam semua aspek. Sudah barang tentu sebagai pribadi almarhum memliki khas sendiri selama menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia. 

Baik dari segi kebijakan, penampilan, karakter, kepribadian, maupun berbagai hal semua jejak langkah kegiatan maupun peristiwa yang pernah beliau lakukan terekam dalam dokumen dan arsip yang hingga kapan pun bisa dilihat, didengar dan dipelajari oleh penerus bangsa sehingga bisa diambil manfaatnya. 

Menurut dia, melihat pembangunan yang dilakukan oleh bangsa di bawah kepemimpinan Soeharto di masa lalu telah berhasil mengangkat bangsa Indonesia dari bangsa yang miskin menjadi bangsa yang berpenghasilan layak. 

3 Orang yang Berhasil Raih Gelar Jenderal Bintang 5 di Indonesia, Siapa Saja Mereka?

"Bahkan pada saat itu Indonesia dianggap sebagai salah satu dari Macan Asia, dan tercatat jelas dalam arsip tersebut," katanya. 

Selain daripada itu, kata dia, melalui arsip tersebut masyarakat juga dapat mengikuti kiprah Ibu Tien Soeharto, sebagai ibu negara setia mendampingi bapak dalam ikut serta membangun bangsa. "Kiprah beliau antara lain perjuangan dalam membangun Taman Mini Indonesia Indah," ujarnya. 

5 Pemimpin Dunia Berzodiak Gemini, No 4 Meninggal Ditembak

Sementara itu, Sumrahyadi menyampaikan bahwa khazanah arsip yang diserahkan keluarga Presiden Soeharto dapat menjadi bagian dari arsip kepresidenan. Di mana ANRI dalam beberapa tahun terakhir sedang gencar melaksanakan program penyelamatan arsip kepresidenan. 

“ANRI mengucapkan terima kasih atas penyerahan arsip ini. Semoga arsip tersebut dapat bermanfaat bagi masyarakat luas,” kata Sumrahyadi. 

Penuh Khidmat, Mayjen TNI Farid Makruf Berdoa di Makam Jenderal Besar Soeharto

Khazanah arsip yang diserahkan terdiri dari 19 roll microfilm yang berisi pidato Presiden Soeharto berikut dengan daftarnya, 10 roll microfilm pidato Ibu Tien Soeharto beserta daftar dan naskah pidatonya, 10 roll microfilm kumpulan risalah sidang kabinet periode tahun 1967 – 1998 dan proklamasi integrasi Balibo (yang mendeskripsikan tekad rakyat Timor Timur untuk bersatu dengan Indonesia) tahun 1976 beserta daftarnya, satu album foto yang terdiri dari 91 lembar foto yang merekam kegiatan Presiden Soeharto berikut compact disc-nya. 

Selain menyerahkan arsip ke ANRI, pihak keluarga pun meminjamkan satu unit alat baca microfilm yaitu microreader kepada ANRI.

VIVA Militer: Foto Keluarga Jenderal Besar TNI Abdul Haris Nasution

Sosok 'Jenderal Pembangkang' pada Masa Rezim Soeharto, Kini Raih Pangkat Bintang 5

Dikenal sebagai jenderal pembangkang pada masa Soeharto, Abdul Haris Nasution adalah salah satu figur terkemuka yang memberanikan diri menantang kebijakan rezim.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024