Awas Badai Danas, Selat Malaka Hingga Sunda Terancam Gelombang 6 Meter

Ilustrasi Gelombang Tinggi
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo

VIVA – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat untuk mewaspadai potensi gelombang setinggi 1,25 meter hingga 6 meter yang berpeluang menyambangi sejumlah perairan Indonesia. Badai tersebut diperkirakan terjadi pada 18–21 Juli 2019. 

Cuaca Ekstrem Diprediksi Terjadi Selama Mudik Lebaran 2024, BMKG Minta Warga Waspada

"Peningkatan gelombang tinggi terjadi menyusul adanya Tropical Strom “DANAS” 992 hPa di perairan utara Filipina," kata Kepala Humas BMKG, Taufan Maulana di Jakarta, Kamis, 18 Juli 2019. 

Menurut dia, bahwa pola angin di wilayah utara ekuator umumnya dari tenggara - barat daya dengan kecepatan 4–30 knot, sedangkan di wilayah selatan ekuator umumnya dari timur–tenggara dengan kecepatan 4-25 knot. 

Sembilan Daerah Siaga dan Waspada Cuaca Ekstrem, Menurut BMKG

Kecepatan angin tertinggi terpantau di Selat Malaka bagian utara, Perairan utara Sabang, Perairan Sabang–Banda Aceh, Perairan Bengkulu – Pulau Enggano, Selat Sunda bagian selatan, Perairan Selatan Banten hingga Jawa Barat, dan Laut Jawa bagian timur. 

"Kondisi ini mengakibatkan peningkatan tinggi gelombang di sekitar wilayah tersebut," katanya. 

Gerhana Bulan Penumbra Siap Menyapa Malam Ini, Catat Jam dan Lokasinya

Dari hasil pantauan BMKG, sejumlah wilayah yang berpeluang terjadi gelombang tinggi yaitu, Selat Malaka bagian tengah, Perairan Manui–Kendari, Perairan Timur Kepulauan Nias hingga Kepukauan Mentawai, Perairan Kepulauan Baubau - Kepulauan Wakatobi, Selat Sape bagian selatan, Perairan Selatan Kepulauan Banggai–Sula, Selat Sumba bagian barat, Laut Flores dan Laut Seram, Selat Ombai, Perairan Selatan Pulau  Seram - Pulau  Buru, Laut Natuna Utara dan Laut Natuna, Laut Banda. 

Kemudian, Perairan Kepulauan Anambas hingga Natuna, Perairan Kepulauan Letti hingga Tanimbar, Perairan Timur Kep. Bintan hingga Kepulauan Lingga, Perairan Kepukauan Kei hingga Aru, Perairan Utara Pangkal Pinang, Laut Arafuru, Selat Karimata dan Selat Gelasa, Perairan Fakfak hingga Amamapere, Laut Jawa bagian barat Hingga Tengah, Laut Sulawesi bagian timur, Perairan Utara Jawa Tengah hingga Kepulauan Kangean, Perairan Kepulauan Sangihe, Perairan Selatan Kalimantan. 

Lalu, Perairan Timur Bitung, Perairan Kotabaru, Laut Maluku, Selat Makassar bagian tengah hingga selatan, Laut Halmahera, Perairan Kepulauan  Selayar – Sabalana, Perairan Timur Kepulauan Halmahera, Laut Bali dan Laut Sumbawa, Perairan Raja Ampat – Sorong, Teluk Bone bagian selatan dan Teluk Tolo, serta Samudera Pasifik Utara Biak. "Dengan ketinggian 1,25 meter hingga 2,5 meter," ujarnya. 

Selain itu, menurut Taufan, beberapa wilayah lain di Indonesia juga berpotensi mengalami gelombang tinggi mencapai 2,5 meter hingga 4 meter diantaranya, wilayah perairan tersebut antara lain Perairan Barat Kepukauan Nias hingga Kepulauan Mentawai, Perairan Pulau  Simeulue, Perairan Bengkulu – Pulau Enggano, Perairan Barat Lampung. 

Selanjutnya Selat Sunda bagian selatan, Perairan Selatan Jawa hingga Pulau Sumba, Selat Bali – Lombok – Alas bagian selatan, Perairan Selatan P. Sawu – P. Rotte, Laut Sawu, Laut Timor Selatan NTT, Samudera Hindia selatan Jawa Barat hingga NTT, serta Laut Jawa bagian timur. 

Tidak hanya itu, dia menambahakan, wilayah perairan lain seperti Selat Malaka bagian utara, Perairan Utara Sabang, Perairan Sabang – Banda Aceh, Samudera Hindia barat Sumatera hingga selatan Banten, dan juga Perairan Barat Aceh juga berpotensi mengalami gelombang yang lebih tinggi dengan kisaran antara 4 hingga 6 meter.

"Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran," tuturnya. 

Untuk itu, BMKG selalu memberikan informasi peringatan dini kepada masyarakat yang tinggal atau beraktivitas di pesisir terutama nelayan yang menggunakan moda tranportasi perahu nelayan dengan kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1.25 m, kapal tongkang dengan kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1.5 m. 

Dan, kapal ferry dengan kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2.5 m, untuk kapal ukuran besar seperti kapal kargo/kapal pesiar dengan kecepatan angin lebih dari 12 knot dan tinggi gelombang di atas 4.0 meter agar selalu waspada.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya