Sawah di Garut Mulai Mengering, Embung Air Diaktifkan

Sawah di Garut mulai kekeringan.
Sumber :
  • VIVA/ Diki Hidayat.

VIVA - Musim kemarau yang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Garut, Jawa Barat, membuat sawah milik warga mulai mengering dan terancam gagal panen. Pemerintah Kabupaten Garut mulai mengaktifkan embung air (bak penampungan air) di sejumlah titik persawahan.

BLT El Nino Akan Diberikan Hingga Maret 2024

Bupati Garut, Rudy Gunawan, mengatakan, embung air tersebut masih efektif untuk mengairi sawah yang mengering. Selain mengaktifkan yang sudah ada, Pemerintah Kabupaten Garut juga akan memperbanyak embung air.

"Kita akan perbanyak embung air, selain mengaktifkan embung air yang sudah ada untuk mengurangi dampak kekeringan," ujar Rudy, Jumat, 19 Juli 2019.

Negara Kekeringan Likuiditas, Mengapa?

Embung air yang masih banyak menyimpan air di antaranya embung air di Kawasan Cibunar, Kecamatan Tarogong Kidul, Garut. Embung air tersebut diharapkan bisa mengairi sawah seluas tiga ratus hektare persawahan warga yang terancam terdampak kekeringan.

"Selain di Cibunar, masih terdapat 15 embung air yang akan segera diaktifkan," tutur Rudy.

Harga Beras dan Cabai Naik Gegara El Nino, Kemenkeu Optimalkan APBN

Rudy melanjutkan, hingga 15 Juli 2019, terdapat 2.000 hektare lebih yang terdampak kekeringan. Seluas 600 hektare terdampak ringan, 630 hektare terdampak sedang, dan 350 hektare lebih terdampak berat.

"Dan kami juga mendapat laporan ada sekitar 500 hektare sawah yang sudah puso (tidak mengeluarkan hasil)," katanya.

ilustrasi hubungan seksual

Pakai Pelumas Biar Area Genital Lebih Licin, Ketahui Dulu 5 Efek Sampingnya Ini

Jenis pelumas tertentu dapat menyebabkan beberapa efek samping yang dapat membuat area kelamin jadi tidak nyaman.

img_title
VIVA.co.id
25 Januari 2024