Gunung Bromo Dikabarkan Keluarkan Lahar Dingin, Ternyata Air Hujan

Wisatawan melihat gunung Bromo dari radius aman yakni di kawasan lautan pasir di Probolinggo, Jawa Timur, Rabu, 17 April 2019.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto

VIVA - Gunung Bromo dikabarkan mengeluarkan lahar dingin dari kawahnya, Gunung Bromo juga dikabarkan meletup. Kabar itu beredar luas melalui sebuah video. Tidak jelas siapa pemilik video itu, namun video itu diunggah oleh salah satu akun instagram Lambe Turah.

Heboh Banjir di Lautan Pasir Bromo, Ini Penjelasan TNBTS

Kepala Sub Bagian Data Evaluasi Pelaporan dan Humas Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Syarif Hidayat membantah kabar itu. Dia mengungkapkan, air yang mengalir bukanlah lahar dingin Gunung Bromo, melainkan air hujan yang mengalir deras menyerupai sungai.

"Kemarin kondisi hujan, sehingga menimbulkan aliran sungai sesaat seperti yang pernah terjadi. Hujan, kemudian muncul aliran seperti sungai dan seperti biasa tidak berlangsung lama, langsung normal seperti biasa. Jadi, itu bukan lahar dingin Bromo," kata Syarif, Sabtu 20 Juli 2019.

Ngakak, Bocah Nangis Kejer tak Bertemu Teletubbies di Bromo

Aliran air disertai material batuan berukuran abu hingga pasir yang terjadi pada 19 Juli 2019 itu terjadi sekitar pukul 17.00 WIB. Ini adalah fenomena alam biasa dan tidak terkait langsung dengan aktivitas erupsi Gunung Bromo.

Banjir diakibatkan hujan yang terjadi di sekitar Kaldera Tengger dan puncak Gunung Bromo bersamaan dengan kejadian erupsi yang menghasilkan abu vulkanik. Selain itu, morfologi kaldera Tengger, merupakan topografi rendah yang dikelilingi oleh perbukitan, sehingga jika terjadi hujan, aliran air akan bergerak ke arah dasar Kaldera.

Penampakan Macet 'Horor' di Bromo Saat Libur Natal, Dipenuhi Mobil dan Motor

Selain itu, endapan batuan di sekitar perbukitan Kaldera Tengger dan puncak Gunung Bromo, umumnya terdiri dari produk jatuhan yang bersifat lepas, sehingga akan mudah tergerus oleh air hujan.

"Kami belum mendapat laporan terkait radius terdampak abu. Semoga dengan klarifikasi ini, masyarakat maupun wisatawan tidak khawatir dan tetap diimbau menjaga keselamatan selama berwisata," ujar Syarif.

Sementara itu, status Gunung Bromo sendiri belum berubah dari level II atau waspada. Gunung Bromo masih erupsi dan mengeluarkan abu vulkanik. Dengan aktivitas itu, artinya pengunjung tidak diperbolehkan mendekat ke kawah aktif Gunung Bromo hingga radius satu kilometer.

Kejadian banjir serupa sebenarnya pernah terjadi pada 25 Januari 2019 yang lalu. Saat itu, banjir terjadi karena curah hujan dengan intensitas tinggi. Banjir terjadi di Lautan Pasir Bromo. Sedangkan posisi Lautan Pasir Bromo, berada pada lembah yang dilingkari oleh beberapa pegunungan, yaitu Pegunungan Tengger, Bromo, Batok, Widodaren, Watangan dan Keciri. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya