Lagi Proyek Infrastruktur di Papua Diserang, Satu Anggota TNI Gugur

Trans Papua.
Sumber :
  • Raden Jihad Akbar/VIVA.co.id

VIVA – Sejumlah prajurit TNI yang bertugas dalam pengamanan Pembangunan Trans Papua kembali mendapatkan serangan dari Kelompok Separatis Bersenjata (KSB) di Nduga, Papua. Serangan tersebut telah menewaskan seorang prajurit TNI, Prada Usman Hambela.

Prajurit Kidang Kencana Siliwangi Sweeping Jalur Trans Papua, Ada Apa?

Kapendam XVII/Cendrawasih Kolonel Inf Muhammad Aidi menyatakan, penyerangan terhadap prajurit TNI yang dilakukan oleh KSB itu terjadi pada hari Sabtu, 20 Juli 2019. Penyerangan terjadi di sekitar lokasi pembangunan jembatan Sungai Yuguru sebagai bagian dari Proyek Strategis Nasional Trans Papua Wamena-Mumugu, di Distrik Yuguru Kabupaten Nduga Papua.

Pelaku diduga adalah kelompok Egianus Kogoya. Menurut Aidi, penyerangan terjadi pada pukul 12.45 WIT, ketika sejumlah prajurit TNI yang sedang bertugas melakukan pengamanan Pembangunan Trans Papua itu sedang melaksanakan istirahat, salat, dan makan (Isoma).

Ratusan Kendaraan Terjebak di Jalan Trans-Papua Ruas Jayapura-Wamena sejak Desember 2022

"Secara tiba-tiba mendapatkan serangan yang muncul dari semak belukar dengan jarak sekitar 300 meter dari kedudukan prajurit yang sedang isoma," kata Muhammad Aidi dalam keterangan persnya, Minggu, 21 Juli 2019.

Ia menjelaskan, para pelaku menyerang dengan tembakan rentetan dari balik semak belukar secara hit and run. Pelaku diperkirakan berjumlah empat sampai lima orang. Dalam penyerangan tersebut, prajurit TNI sempat melakukan perlawanan dan melakukan pengejaran.

6 Korban Kerusuhan Dogiyai Papua Ditemukan, Satu Jadi Mayat

"Namun dengan pertimbangan keamanan, karena medan belukar yang sangat tertutup dan banyak jurang yang curam, maka pengejaran dihentikan," ujarnya.

Ternyata, satu orang prajurit TNI, Prada Usman Hambela terkena tembakan di bagian pinggang sebelah kanan. Prada Usman sempat mendapatkan pertolongan di lokasi kejadian.
Aksi penembakan ini juga sempat dilaporkan untuk mendapatkan bantuan helly guna mengevakuasi Usman Hambela. Karena satu-satunya transportasi ke lokasi kejadian hanya dapat ditempuh dengan menggunakan helly.

Namun, lanjut Aidi, karena cuaca di wilayah Nduga hujan, proses evakuasi tidak dapat dilaksanakan hingga malam hari ini.

"Berdasarkan laporan yang diterima bahwa pada pukul 14.10 WIT, Prada Usman Hambela akhirnya menghembuskan napas terakhir. Dia gugur sebagai pahlawan pembangunan karena luka tembak di bagian pinggang yang dialaminya," kata Muhammad Aidi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya