Kapolda Sumbar Pastikan Daerahnya Aman, dan Bukan Target Teroris

Rumah seorang terduga teroris yang ditangkap oleh Densus 88 Antiteror Polri di Kota Padang, Sumatera Barat, Jumat, 19 Juli 2019.
Sumber :
  • VIVA/Andri Mardiansyah

VIVA – Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Barat, Irjen Pol Fakhrizal memastikan hingga kini kondisi keamanan di Ranah Minang masih kondusif, terutama usai Pemilu April lalu.

Negara Ini Tuduh Iran sebagai Negara Teroris, Kok Bisa?

“Sumbar sampai sekarang kan kondusif, usai Pileg dan Pilpres ini. Sangat tenang masyarakat. Kondusif, tidak terjadi apa-apa,” ujar Irjen Pol Fakhrizal kepada wartawan, Rabu siang 24 Juli 2019..

Fakhrizal mengimbau masyarakat untuk tidak resah atas pemberitaan terkait dengan teroris yang ditangkap beberapa waktu lalu di Kota Padang. Dia menjamin situasi Sumbar aman.

Mantan Teroris Poso Dukung Penuntasan Masalah Terorisme di Sulawesi Tengah

“Jadi saya juga mengimbau kepada masyarakat terkait pemberitaan ini (teroris) tidak usah resah. Kapolda menjamin situasi Sumbar aman. Sampai saat ini tidak ada laporan dari Dirintel dan Dirkrimum bahwa akan ada pengeboman-pengeboman,” katanya. 

Fakhrizal mengaku kaget atas adanya pemberitaan terkait dengan dugaan akan adanya rencana aksi teror di Sumbar dengan target operasi seperti di Polda Sumatera Barat, Polresta Padang dan Pos Polisi Lalu Lintas. 

8 Terduga Teroris Jaringan JI Ditangkap, Polisi Ungkap Ada yang Berperan Jadi Bendahara

“Oh ya saya juga kaget kemarin itu, lihat televisi, tadi pagi juga. Bahwa yang ditangkap itu Novendri ya, akan melakukan pengeboman di delapan titik di markas Polri. Saya juga kaget dengan berita itu,” ujar Fakhrizal.

Menurut Fakhrizal, dari laporan yang ia terima, tidak ada bom yang ditemukan di lokasi, tidak ada senjata yang ditemukan di lokasi.

“Saya sudah konfirmasi ke anggota saya di lapangan tidak ada ditemukan itu bahan peledak, bom, dan senjata api segala macam. Saya harap masyarakat tenang. Sumbar kondusif. Saya yakin tidak mungkin orang Sumbar mengebom daerahnya sendiri,” tutur Fakhrizal.

Sebelumnya, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Hubungan Masyarakat Polri, Brigadir Jenderal Polisi Dedi Prasetyo menyebutkan terduga teroris di Padang, Sumatera Barat, Novendri alias Abu Zahran alias Abu Jundi ditangkap Densus 88. Terduga ternyata hendak beraksi saat perayaan upacara Hari Ulang Tahun Republik Indonesia pada 17 Agustus 2019, di kota Padang, Sumatera Barat. 

Untuk melancarkan aksinya, dia merakit bom. Bahkan, Novendri merencanakan penyerangan dan perebutan senjata milik anggota. Pola penyerangan yang direncanakan diduga sama seperti teror gereja di Surabaya 2018 silam. 

Menurut Dedi Prasetyo, Novendri, tidak bekerja sendiri. Hingga kini, beberapa anggota kelompoknya masih dikejar Densus 88 dan Satgas Antiteror di Polda terkait. (lis)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya