Respons KPK Disebut JK Belum Berhasil Tangani Korupsi

Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Febri Diansyah
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso

VIVA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) merespons santai pernyataan Wakil Presiden Jusuf Kalla mengenai sistem penanganan korupsi di Indonesia yang belum berhasil.

Integritas Firli Bahuri dan Komitmen Penegakan Hukum Irjen Karyoto

Hal ini karena kembali tertangkapnya Bupati Kudus, M Tamzil terkait kasus suap. Tamzil diketahui merupakan residivis kasus korupsi yang kembali ditangkap tim KPK beberapa hari lalu.

Juru Bicara KPK, Febri Diansyah mengatakan penanganan korupsi merupakan pekerjaan rumah bersama dan bukan hanya menjadi tugas KPK sebagai lembaga antirasuah.  

KPK Periksa Keponakan Surya Paloh

"PR kita semua untuk melakukan pemberantasan korupsi, pemberantasan korupsi jangan diartikan hanya masalah penindakannya. Pemberantasan korupsi itu penindakan dan pencegahan, memang masih cukup panjang ya," kata Febri dikonfirmasi awak media, Rabu, 31 Juli 2019.

Febri menuturkan, Indeks Persepsi Korupsi Indonesia saat ini masih di angka 38. Sehingga sangat dibutuhkan peran dari seluruh pihak untuk meningkatkan. Oleh karenanya,  KPK berkomitmen untuk melakukan penindakan sekaligus pencegahan korupsi.

KPK Setor Uang ke Kas Negara Rp1,1 Miliar dari Eks Pejabat Muara Enim

"Dan perlu diingat pencegahannya tidak akan berhasil kalau misalnya tidak ada komitmen dari unsur pimpinan instansi kementerian atau unsur pimpinan di daerah, oleh karenanya ini PR masih banyak dan saya kira pekerjaan pemberantasan korupsi artinya masih harus terus kita lakukan," kata Febri.

Wakil Presiden Jusuf Kalla sebelumnya menilai bahwa sistem penanganan korupsi di Indonesia belum berhasil. Hal itu menyusul kembali tertangkapnya Bupati Kudus M Tamzil karena kasus korupsi. Padahal sebelumnya Tamzil juga berurusan dengan kasus korupsi sebelum menjabat Bupati Kudus.

"Kita belum berhasil, semua institusi kita, pemerintah, KPK, belum berhasil betul untuk selesaikan masalah-masalah korupsi ini dan ternyata orang pejabat yang belum insaf gitu," kata Jusuf Kalla ditanyai wartawan di kantor Wapres, Jakarta, Selasa siang.

Padahal kata JK, putusan hukum pada Tamzil sebelumnya diharap membuat dirinya jera dan tidak akan mengulangi perbuatan. Tapi terulangnya kasus korupsi yang menjerat Tamzil menunjukkan tidak ada efek jera.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya