BNPB: NTT Paling Parah Alami Kekeringan

Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Agus Wibowo.
Sumber :
  • VIVA/ Eduward Ambarita.

VIVA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau BNPB menyebut hingga kini Provinsi Nusa Tenggara Timur, merupakan wilayah yang terdampak paling banyak akibat kekeringan.

Pakai Pelumas Biar Area Genital Lebih Licin, Ketahui Dulu 5 Efek Sampingnya Ini

Musim kemarau yang melanda Indonesia tahun ini disebut meliputi sejumlah daerah, di antaranya Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Yogyakarta, NTB, dan NTT sendiri.

“Di NTT kekeringanannya cukup banyak, itu ada di 848 desa totalnya,” kata Plh Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, Agus Wibowo di kantornya Jalan Pramuka Nomor 38, Jakarta Timur, Rabu 31 Juli 2019.

BLT El Nino Akan Diberikan Hingga Maret 2024

Agus menyatakan, musim kemarau panjang tahun ini cenderung lebih panjang, yakni hingga bulan September. Beberapa wilayah yang sudah terdampak dipastikan akan mengalami kekeringan hingga musim hujan tiba.

Kendati demikan, BNPB telah mengantisipasi dengan menyalurkan air bersih ke warga.

Negara Kekeringan Likuiditas, Mengapa?

"Kekeringan, sudah ada usaha water boombing. Sudah ada upaya droping air ke beberapa daerah terdampak kekeringan," tuturnya.

Setidaknya BNPN mencatat, di Provinsi NTT saja, sudah 137 wilayah tersebut tidak mengalami hujan. Secara umum berdasarkan pemantauan curah hujan di Tanah Air di bawah keadaan normal atau disebut kering.

Rencananya dalam waktu dekat, pihaknya berencana bersama Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, tengah mengupayakan rekayasa cuaca.

"Jadi, BNPB dan BMKG untuk menciptakan operasi rekayasa cuaca. Pesawat tinggal mendapatkan perizinan dari TNI," lanjut Agus. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya