Dongkrak Ekowisata, UI Bangun Perpustakaan di New Zealand van Java

Kampus Universitas Indonesia/Ilustrasi.
Sumber :
  • Facebook.com/ui.ac.id

VIVA – Universitas Indonesia (UI) mengembangkan sebuah program pengabdian masyarakat berupa pengembangan ekowisata budaya berbasis informasi di Desa Paras, Boyolali, Jawa Tengah.

Megawati Ungkit Lagi Kasus TNI Aniaya Relawan Ganjar di Boyolali: Saya Ngenes

Kegiatan ini digawangi oleh Dr. Taufik Asmiyanto. Menurut Taufik, pengembangan ekowisata budaya ini dibangun di atas infrastruktur budaya yang telah ada, serta sederetan kegiatan untuk meningkatkan dan menguatkan kapasitas pengetahuan dan keterampilan masyarakat desa. 

"Sehingga mereka dapat lebih menjual dan mempromosikan aset budaya yang dimilikinya,” katanya dalam keterangan tertulis, Sabtu, 3 Agustus 2019.

Letkol Inf Wiweko Wulang: 7 Relawan Ganjar-Mahfud Dianiaya Anggota TNI AD di Boyolali

Selama ini, Boyolali dikenal sebagai salah satu kota penghasil susu terbesar di Jawa Tengah. Produk olahan berbahan dasar susu dari Kota Boyolali telah diekspor hingga ke mancanegara dan berhasil menembus pasar Eropa. Tak heran jika Boyolali pun dijuluki New Zealand van Java lantaran memiliki kemiripan dengan negeri penghasil susu, New Zealand.

Geliat ekonomi yang bertumpu pada produk susu ini disumbang oleh sebagian besar desa di Boyolali, termasuk Desa Paras.

Viral Video ASN Boyolali Diminta Pilih Capres, TKN: Ojo Kesusu, Tak Boleh Berburuk Sangka

Nantinya, jelas Taufik, masyarakat dibekali dengan ketrampilan literasi informasi dan literasi digital. Dengan kemampuan ini, masyarakat Desa Paras dapat lebih mengenalkan desanya beserta kekayaan warisan budaya dan potensi desa yang lain.

Untuk menguatkan dan menambah daya tarik ekowisata budaya di desa ini, akan dibangun sebuah perpustakaan desa, bertempat di Pesanggrahan Pracimoharjo. 

Perpustakaan unik ini direncanakan akan menjadi situs tempat menyimpan berbagai artefak budaya dan objek informasi yang terkait. Perpustakaan ini sekaligus sebagai ruang peleburan cakrawala (fusion of horizons) budaya dari para budayawan, penggiat naskah dan masyarakat yang peduli pada warisan budaya.

“Kepedulian dan kerja sama berbagai pihak dibutuhkan, untuk menghadirkan sebuah kawasan wisata budaya berbasis informasi yang dijadikan sebagai model dalam mengembangkan ekowisata budaya di desa lain," ujarnya. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya